Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang Presiden Jokowi disuntik vitamin B kompleks beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan akun Facebook Nur Atika pada 13 Januari 2020.
Akun Facebook Nur Atika mengunggah foto Presiden Jokowi yang tengah disuntik oleh seseorang. Akun Facebook Nur Atika kemudian mengaitkan foto tersebut dengan Jokowi disuntik vitamin B kompleks.
Baca Juga
"Kepengen ketawa tapi takut dosa liat foto ini 😁
Advertisement
Kombi vitamin B complex raupa suntik pak de ke atau gk suntik rematik na 😂🤣," tulis akun Facebook Nur Atika.
Konten yang disebarkan akun Facebook Nur Atika telah 1 kali dibagikan dan mendapat 97 komentar warganet.
Benarkah klaim dalam foto tersebut Jokowi disuntik vitamin B kompleks? Berikut penelusurannya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri Kabar tentang Presiden Jokowi disuntik vitamin B kompleks. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "jokowi disuntuk vitamin b kompleks" di kolom pencarian situs Google Search.
Namun tidak ada media arus utama yang memberitakan Jokowi disuntik vitamin B kompleks. Justru banyak media arus utama memberitakan Jokowi disuntik vaksin virus corona Covid-19, Sinovac.
Satu di antaranya artikel berjudul "Jokowi Terima Suntikan Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac" yang dimuat situs Liputan6.com pada 13 Januari 2020.
Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima dosis vaksin virus Corona atau Covid-19 pada Rabu (13/1/2021). Jokowi merupakan orang pertama di Indonesia yang disuntik vaksin Covid-19.
Berdasarkan pantauan Liputan6.com dari Youtube Sekretariat Presiden, proses penyuntikan vaksin dilakukan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta. Adapun yang disuntikan ke Jokowi merupakan vaksin Covid-19 buatan perusahaan asal China, Sinovac.
Penyuntikan vaksin terhadap Jokowi dilakukan oleh Tim Dokter Kepresidenan. Sebelum disuntik vaksin, dia sempat diperiksa tekanan darah dan ditanyakan apakah pernah terpapar Covid-19, memiliki gejala Covid-19, hingga riwayat penyakit seperti, jantung dan diabetes.
Setelah tekanan darahnya dinyatakan sehat, Jokowi pun langsung disuntik vaksin Covid-19 di lengan kirinya. Saat disuntik, Jokowi mengaku tak merasakan apapun.
"Tidak terasa apa-apa," ucap Jokowi.
Sementara itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin sendiri tidak ikut disuntik vaksin Covid-19 sebab usianya sudah lanjut.
Pemerintah menargetkan 70 persen atau 182 juta masyarakat Indonesia harus divaksin untuk mencapai herd immunity (kekebalan komunitas). Untuk program vaksinasi Covid-19 tahap awal, pemerintah memprioritaska tenaga kesehatan, TNI/Polri, aparat hukum, hingga petugas pelayanan publik lain.
Jokowi pun memastikan akan menjadi orang pertama di Indonesia yang akan disuntik vaksin virus corona dari Sinovac. Hal ini untuk menunjukkan ke masyarakat bahwa vaksin yang dipakai terjamin keamanan dan kehalalannya.
"Mengapa Presiden jadi yang pertama? Bukan hendak mendahulukan diri sendiri, tapi agar semua yakin bahwa vaksin ini aman dan halal. Jadi, siap-siap saja," jelas Jokowi, Kamis 7 Januari 2021.
Vaksin Covid-19 asal Sinovac sendiri telah mengantongi Izin Penggunaan Darurat atau Emergency Use of Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM). Sehingga, vaksin dapat disuntikkan ke tenaga kesehatan yang menjadi prioritas program vaksinasi.
Izin Penggunaan Darurat ini ditandai dengan adanya nilai efikasi (kemanjuran) setara dengan 65,3 persen yang diambil dari laporan interim 3 bulan pascasuntikan kedua dari Uji Klinis Fase 3, yang dilaksanakan di Bandung sejak Agustus 2020 yang lalu, yang diberikan kepada 1.620 relawan.
Advertisement
Kesimpulan
Kabar tentang Presiden Jokowi disuntik vitamin B kompleks ternyata tidak benar. Faktanya, Jokowi pada Rabu 13 Januari 2021 menerima vaksin Covid-19, Sinovac. Vaksinasi dilakukan di beranda Istana Merdeka dan disiarkan langsung. Konten yang disebarkan akun Facebook Nur Atika masuk kategori palsu.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement