Liputan6.com, Jakarta - Sepanjang pekan ini, Cek Fakta Liputan6.com menemukan banyak hoaks yang membahas soal covid-19 di ruang digital. Bahkan, ada klaim yang menyebut ramuan covid-19 dari Kemenkes.
Berikut Cek Fakta Liputan6.com merangkum ragam hoaks seputar covid-19 dalam sepekan.
Baca Juga
1. Klaim Ramuan Covid-19 dari Kemenkes
Advertisement
Pada Kamis (28/1/2021), akun Facebook yang menggunakan nama Info Penyakit Dan Kesehatan mengunggah tiga foto surat edaran mencatut Kementerian Kesehatan ( Kemenkes ) Republik Indonesia. Dia pun mengklaim kalau itu merupakan ramuan covid-19 dari Kemenkes.
Begini narasi yang diunggah akun itu soal ramuan covid-19 :
"Ramuan covid Kemenkes"
Dalam surat edaran Kemenkes yang diunggah akun Info Penyakit Dan Kesehatan tertulis: "Pemanfaatan Obat Tradisional untuk Pemeliharaan Kesehatan, Pencegahan Penyakit, dan Perawatan Kesehatan".
Surat itu juga memaparkan beberapa bahan-bahan yang bisa dijadikan ramuan covid-19 seperti jahe merah, jeruk nipis, kayu manis, gula merah, kunyit, lengkuas, hingga gula merah.
Klaim ini juga beredar di WhatsApp Grup dengan nama dokumen: "Ramuan covid Kemenkes". Dokumen yang tersebar di WhatsApp juga memiliki tiga halaman.
Baca tentang hoaks ramuan covid-19 dari Kemenkes melalui tautan ini.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
2. Klaim 10 Orang di Jerman Meninggal karena Vaksin Covid-19
Pada 26 Januari 2021, pengguna Facebook atas nama Bro Jade mengunggah klaim 10 orang di Jerman meninggal dunia karena vaksin covid-19 Pfizer.
"Kasus kematian lainnya di Jerman setelah menerima vaksin covid-19 Pfizer," tulis Bro Jade.
Akun ini juga mengunggah sebuah tangkapan layar berupa artikel dengan judul: "10 Dead in Germany after Receiving Prizer COVID-19 Vaccine."
Judul artikel itu, bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi:
"10 Orang Meninggal di Jerman setelah Menerima Vaksin COVID-19 Prizer".
Â
Advertisement
3. Klaim Vaksin Berisi Robot Nano dan Chip RFID
Pada 24 Januari 2021, pengguna Facebook atas nama James Bowie membagikan klaim yang menyebut di dalam vaksin terdapat robot nano dan chip RFID. Dia juga mengklaim kalau vaksin bisa mempunyai efek samping yang sangat parah.
Begini klaim James Bowie soal vaksin terdapat robot nano dan chip RFID:
"Efek samping vaksin ada yg jangka pendek. dan ada juga yg jangka panjang terjadi nya Yg jangka pendek: LUMPUH DAN MENINGGAL
Yang jangka panjang : WABAH PENYAKIT JENIS BARU
(Tunggu saat robot nano di dalam vaksin di gabungin dengan CHIP RFID buat alat segala transaksi yg di tanam dalam tubuh dan Jaringan hape 5G udah mulai digunakan dengan menyeluruh)"
Klaim itu mendapat banyak reaksi dari netizen, yakni 38 like dan 39 komentar hingga saat ini.
Â
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.Â
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.Â
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement