Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com menemukan klaim netizen yang menyebut ada banyak kasus meninggal dunia akibat vaksin covid-19. Klaim ini juga menyebut vaksin covid-19 memiliki efek samping yang berbahaya.
Klaim ada banyak kasus orang meninggal dunia akibat vaksin covid-19 ditemukan di akun Facebook milik Welly Bullock. Dia membuat klaim itu pada 25 Februari 2021.
Baca Juga
Begini narasinya:
Advertisement
"Begitu banyak data orang meninggal akibat vaksin covid yg aku temukan..
Sampe sampe aku cape baca nya satu persatu..
Dan cape juga buat posting di sosial media buat buktiin kalo vaksin covid punya efek samping yg berbahaya".
Lalu, benarkah ada banyak data orang meninggal akibat vaksin covid-19 seperti klaim netizen? Simak penelusurannya di halaman berikut.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Penelusuran Fakta
Untuk membuktikan klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menghubungi Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi. Dia memastikan itu informasi hoaks.
"Tidak benar, itu hoaks. Tidak ada (yang meninggal) karena vaksin," kata dr Siti melalui WhatsApp, Senin (8/3/2021).
Kemudian, Cek Fakta Liputan6.com menemukan artikel berjudul: "Jangan Termakan Hoaks, Vaksin Covid-19 Tidak Menyebabkan Kematian". Artikel ini dimuat di situs Liputan6.com pada 1 Maret 2021.
Artikel tersebut mengambil penjelasan dari vaksinolog sekaligus Dokter Penyakit Dalam di RS Menteng Mitra Afia, dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD. Dia pun menjelaskan tentang efek samping dari vaksin.
"Semua produk medis, selain memiliki manfaat, juga mempunyai efek samping. Efek samping vaksin dikenal dengan KIPI atau Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi. Dari penelitian diketahui bahwa maoritas KIPI bersifat ringan dan merupakan reaksi lokal, yakni nyeri atau kemerahan di bekas suntikan."
"Sebagian kecil orang setelah divaksinasi akan mengalami reaksis sistemik, seperti demam hingga lemas. Pada prinsipnya, ini merupakan hal yang wajar. Reaksi pasca-vaksinasi merupakan hal lumrah yang terjadi karena saat vaksin diberikan ke tubuh kita, ada proses pengenalan antara tubuh dan anti-gen atau virus mati," ujarnya.
Dokter Dirga juga memastikan kalau program vaksinasi aman dilakukan. Dia juga menyebut, hingga saat ini belum ada kasus kematian yang dilaporkan akibat vaksin covid-19.
"Mengenai efek kejang pada vaksin sinovac, itu belum pernah dilaporkan sehingga tidak benar. Tidak benar juga ada laporan atau bukti vaksin covid-19 menyebabkan kematian," ucapnya mengakhir.
Referensi Artikel
https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4495236/jangan-termakan-hoaks-vaksin-covid-19-tidak-menyebabkan-kematian
Â
Advertisement
Kesimpulan
Klaim ada banyak data orang meninggal akibat vaksin covid-19 seperti klaim netizen merupakan informasi hoaks. Vaksin covid-19 dipastikan aman dan tidak menyebabkan kematian.
Â
Â
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.Â
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.Â
Kami juga bekerja sama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement