6 Hoaks yang Beredar dalam Sepekan, dari Kelangkaan BBM hingga Larangan Mudik

Berikut kumpulan hoaks dalam sepekan hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 05 Apr 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2021, 10:00 WIB
Ilustrasi hoax
Ilustrasi hoax. (via: istimewa)

Liputan6.com, Jakarta- Hoaks terus beredar di media sosial, dalam sepekan Cek Fakta Liputan6.com telah menelusuri sejumlah informasi yang tersebar di dunia maya hasilnya sebagian informasi tersebut terbukti palsu.

Hoaks yang telah dibuktikan melalui penelusuran Cek Fakta Liputan6.com terdiri dari kelangkaan BBM akibat kebakaran Kilang Balongan hingga denda larangan mudik lebaran.

Berikut kumpulan hoaks dalam sepekan hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

1. Informasi Segera Isi BBM karena Akan Langka Akibat Kilang Balongan Kebakaran

Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi untuk segera isi BBM karena akan langka akibat Kilang Balongan kebakaran, informasi ini diunggah akun Facebook Along Ulinnuha pada 29 Maret 2021.

Unggahan informasi untuk segera isi BBM karena akan langka akibat Kilang Balongan kebakaran berupa tautan artikel berjudul "Suplai BBM Jabodetabek Langka Efek Kilang Minyak Pertamina Balongan Terbakar? Ini Jawaban Pertamina" yang dimuat situs motorplus-online.com.

Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"BURUAN ISI BENSIN TAKUT LANGKA. KILANG MINYAK BALONGAN TERBAKAR HEBAT. KILANG INI SEBAGAI SUPLAI UTAMA BBM KE JABODETABEKBBM DIKIRIM LEWAT PIPA KE PLUMPANG KEMUDIAN DISALURKAN.JAWABAN PERTAMINA BISA KLIK ARTIKEL DI BAWAH".

Benarkah informasi segera isi BBM karena akan langka akibat Kilang Balongan kebakaran? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, informasi untuk segera isi BBM karena akan langka akibat Kilang Balongan kebakaran tidak benar.

Dalam artikel yang diunggah tidak terdapat kalimat yang berisi informasi untuk segera isi BBM karena akan langka akibat Kilang Balongan kebakaran, Pertamina pun menjamin pasokan BBM tetap normal.

 

2. AstraZeneca Punya Arti Senjata yang Membunuh

Beredar di media sosial terkait arti nama dari AstraZeneca perusahaan farmasi asal Inggris dan Swedia yang memproduksi vaksin covid-19. Postingan itu ramai dibagikan sejak pekan lalu.

Salah satu yang mempostingnya adalah akun bernama Kezia Maria. Dia mengunggahnya di Facebook pada 25 Maret 2021.

Dalam postingannya terdapat narasi:

"Another meaning of AztraZeneca (Arti Lain dari AstraZeneca) Weapon - Senjata That - Yang Kills - MembunuhTulisan berwarna merah artinya : SADARLAH, KALIAN YANG ...... (Artikan sendiri)"

Selain itu juga terdapat gambar orang yang membawa dus lengkap dengan APD dan juga botol vaksin.

Lalu benarkah AstraZeneca punya arti "senjata yang membunuh"? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, postingan yang menyebut AstraZeneca punya arti "senjata yang membunuh" adalah tidak benar.

Astra berasal dari kata 'Astron' dalam Bahasa Yunani yang berarti Bintang. Sementara 'Zeneca' adalah nama bekas perusahaan farmasi asal Inggris itu dan tidak punya arti apapun.

"Zeneca" adalah nama dibuat oleh agensi yang diinstruksikan untuk menemukan nama yang dimulai dengan huruf dari atas atau bawah alfabet dan dapat diingat secara fonetik, tidak lebih dari tiga suku kata dan tidak memiliki arti ofensif dalam bahasa apapun," bunyi pernyataan AstraZeneca.

 

3.  Kisah Nyata Gadis Menghasilkan Anak Babi

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim kisah nyata gadis menghasilkan anak babi. Klaim tersebut diunggah akun Facebook Motivasi islam, pada 27 Maret 2021.

Unggahan klaim kisah nyata gadis menghasilkan anak babi berupa tautan artikel berjudul "Kisah Nyata.Gadis Ini Berhubungan Dengan Seekor Babi Hingga Menghasilkan Anak Babi".

Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Kisah Nyata.Gadis Ini Berhubungan Dengan Seekor Babi Hingga Menghasilkan Anak Babi" yang dimuat situs viralkanaja.xyz, pada 27 Maret 2021.

Berikut isinya:

"Melahirkan adalah ujung dari proses penantian yang panjang selama kehamilan. Pada manusia usia kehamilan hingga melahirkan rata-rata 280 hari.Ada perbedaan penyebutan untuk menggambarkan usia kehamilan, dokter kandungan menyebut 40 minggu dihitung dari hari pertama mens terakhir dan berpedoman bahwa 1 bulan adalah 28 hari.

Orang awam sering menyebut 9 bulan 10 hari dengan anggapan 1 bulan 30 hari. Semuanya tepat, tergantung dari mana pedoman atau patokan yang dianut.

Rahim Ibu Mengembang 500 Kali Lipat dan Mampu Menahan Rasa Sakit Seperti 20 Tulang Yang Patah Bersamaan.

Persalinan adalah proses keluarnya janin dari dalam rahim ke dunia luar.Proses Persalinan dapat dilakukan melalui jalan lahir/vagina (persalinan pervaginam) atau persalinan melalui sayatan pada dinding perut dan dinding rahim (persalinan perabdominam) atau dikenal dengan bedah sesar (seksio sesarea).

Pada manusia 90 % persalinan dapat dilakukan melalui jalan lahir, hanya sebagian kecil yang membutuhkan persalinan melalui operasi/ bedah sesar. Rahim ibu yang sedang mengandung akan mengembang 500 kali lipat dari ukuran normal untuk menampung kandungannya.

Darah yang hilang melalui proses kelahiran normal adalah 500ml. Ini sama dengan setengah liter.Badan manusia hanya mampu menanggung rasa sakit hingga 45 Del.

Tetapi selama bersalin ibu akan mengalami hingga 57 Del, sama dengan rasa sakit akibat 20 tulang yang patah bersamaan.

Ibu bersalin akan mendapat pahala yang sama besarnya dengana 70 tahun shalat dan puasa. Setiap kesakitan pada satu uratnya, Allahhadiahkan bagi Ibu yang melahirkan pahala menunaikan haji.

Apabila seseorang perempuan merasakan sakit karena akan melahirkan, maka Allah s.w.t. mencatat baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah s.w.t.

Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dosa-dosa dari dirinya seperti keadaan ibunya melahirkannya.Silahkan share artikel singkat ini kepada semua kaum wanita yang ada di dunia ini. Karena ‘tugas’ mereka sebagai wanita sangatlah besar, mempertaruhkan nyawa saat melahirkan.Semoga menginspirasi dan mengingatkan kita untuk senantiasa memuliakan ibu kita."

Benarkah kisah nyata gadis menghasilkan anak babi? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, kisahnyata gadis menghasilkan anak babi tida benar.

Dalam artikel yang diunggah tidak terdapat kalimat tentang kisahnyata gadis menghasilkan anak babi, sedangkan artikel yang menjadi sumbernya juga tidak menyebut kisahnyata gadis menghasilkan anak babi tetapi mengulas tentang kehamilan hingga melahirkan.

 

 

 

Simak Video Berikut

Selanjutnya

4. Informasi Terkait Penyelenggaraan Ibadah Haji 1422 H

Beredar di media sosial postingan terkait informasi soal penyelenggaraan Ibadah Haji 1442 H atau tahun 2021. Postingan itu ramai dibagikan sejak awal pekan ini.

Salah satu yang mengunggahnya bernama Sri Muryati Djunaedi. Dia mempostingnya di Facebook pada 29 Maret 2021.

Dalam postingannya terdapat gambar informasi Ibadah Haji seperti kuota, hotel, dan persyaratan lainnya. Selain itu ia juga menambahkan narasi:

"𝙿𝙴𝙽𝚈𝙴𝙻𝙴𝙽𝙶𝙶𝙰𝚁𝙰𝙰𝙽 𝙷𝙰𝙹𝙸 1442 𝙷☑ 𝙺𝚞𝚘𝚝𝚊 𝙷𝚊𝚓𝚒 𝙿𝚎𝚛 𝙽𝚎𝚐𝚊𝚛𝚊 30%☑ 𝙺𝚞𝚘𝚝𝚊 𝙷𝚊𝚓𝚒 𝚁𝚎𝚐𝚞𝚕𝚎𝚛 60.000☑ 𝙺𝚞𝚘𝚝𝚊 𝙷𝚊𝚓𝚒 𝙺𝚑𝚞𝚜𝚞𝚜 4.000☑ 𝙺𝚎𝚗𝚊𝚒𝚔𝚊𝚗 𝙿𝚊𝚓𝚊𝚔 10%☑ 𝙺𝚊𝚙𝚊𝚜𝚒𝚝𝚊𝚜 𝚙𝚎𝚛 𝚔𝚊𝚖𝚊𝚛 2 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐☑ 𝙳𝚞𝚛𝚊𝚜𝚒 𝚍𝚒 𝙼𝚊𝚍𝚒𝚗𝚊𝚑 6 𝚑𝚊𝚛𝚒𝓚𝓾𝓸𝓽𝓪

🔸𝙳𝚒𝚙𝚎𝚛𝚔𝚒𝚛𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚝𝚒𝚊𝚙 𝚗𝚎𝚐𝚊𝚛𝚊 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚋𝚎𝚛𝚒𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚞𝚘𝚝𝚊 𝚖𝚊𝚔𝚜𝚒𝚖𝚊𝚕 30% 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚝𝚘𝚝𝚊𝚕 𝚔𝚞𝚘𝚝𝚊𝚗𝚢𝚊🔸𝙸𝚗𝚜𝚢𝚊𝙰𝚕𝚕𝚊𝚑 𝙸𝚗𝚍𝚘𝚗𝚎𝚜𝚒𝚊 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚎𝚛𝚒𝚖𝚊 64.000 𝚔𝚞𝚘𝚝𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚎𝚛𝚍𝚒𝚛𝚒 𝚍𝚊𝚛𝚒 60.000 𝚔𝚞𝚘𝚝𝚊 𝙷𝚊𝚓𝚒 𝚁𝚎𝚐𝚞𝚕𝚎𝚛 𝚍𝚊𝚗 4.000 𝙺𝚞𝚘𝚝𝚊 𝙿𝙸𝙷𝙺🔸𝙺𝚎𝚙𝚊𝚜𝚝𝚒𝚊𝚗 𝙿𝚎𝚗𝚢𝚎𝚕𝚎𝚗𝚐𝚐𝚊𝚛𝚊𝚊𝚗 𝙸𝚋𝚊𝚍𝚊𝚑 𝙷𝚊𝚓𝚒 𝚖𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚖𝚎𝚗𝚞𝚗𝚐𝚐𝚞 𝚔𝚎𝚙𝚞𝚝𝚞𝚜𝚊𝚗 𝙿𝚎𝚖𝚎𝚛𝚒𝚗𝚝𝚊𝚑 𝚝𝚎𝚛𝚔𝚊𝚒𝚝

𝓢𝓮𝓶𝓸𝓰𝓪 𝓴𝓲𝓽𝓪 𝓭𝓲𝓫𝓮𝓻𝓲 𝓴𝓮𝓶𝓪𝓶𝓹𝓾𝓪𝓷 𝓾𝓷𝓽𝓾𝓴 𝓶𝓮𝓷𝔂𝓲𝓴𝓪𝓹𝓲 𝓪𝓹𝓪𝓹𝓾𝓷 𝓱𝓪𝓼𝓲𝓵𝓷𝔂𝓪 𝓭𝓮𝓷𝓰𝓪𝓷 𝓹𝓮𝓻𝓼𝓲𝓪𝓹𝓪𝓷 𝓽𝓮𝓻𝓫𝓪𝓲𝓴 𝓼𝓮𝓻𝓪𝔂𝓪 𝓫𝓮𝓻𝓭𝓸𝓪 𝓼𝓮𝓶𝓸𝓰𝓪 𝓹𝓪𝓷𝓭𝓮𝓶𝓲 𝓲𝓷𝓲 𝓼𝓮𝓰𝓮𝓻𝓪 𝓽𝓮𝓻𝓪𝓽𝓪𝓼𝓲 𝓭𝓪𝓷 𝓴𝓮𝓱𝓲𝓭𝓾𝓹𝓪𝓷 𝓼𝓸𝓼𝓲𝓪𝓵 𝓼𝓹𝓲𝓻𝓲𝓽𝓾𝓪𝓵 𝓴𝓮𝓶𝓫𝓪𝓵𝓲 𝓼𝓮𝓭𝓲𝓪 𝓴𝓪𝓵𝓪. 𝓐𝓪𝓶𝓲𝓲𝓷"

Lalu benarkah postingan berisi informasi terkait penyelenggaraan Ibadah Haji 1442 H atau tahun 2021? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Postingan berisi informasi terkait penyelenggaraan Ibadah Haji 1442 H atau tahun 2021 adalah tidak benar. Hingga saat ini Pemerintah belum mendapat info resmi dari Pemerintah Arab Saudi untuk kuota haji.

 

5. Ledakan di Kilang Minyak Balongan Akibat Serangan Teroris

Klaim tentang ledakan di kilang minyak Balongan, Indramayu, Jawa Barat akibat serangan teroris beredar di media sosial. Klaim tersebut disebarkan akun Facebook Andi Permata pada 29 Maret 2021.

Akun Facebook Andi Permata mengunggah sebuah narasi berisi klaim ledakan di kilang minyak Balongan, Indramayu, Jawa Barat akibat serangan teroris.

"Ledakan bom di gereja dengan ledakang kilang minyak di Balongan adalah serangan teroris..." tulis akun Facebook Andi Permata.

Konten yang disebarkan akun Facebook Andi Permata telah 6 kali direspons dan mendapat 3 komentar warganet.

Benarkah ledakan di kilang minyak Balongan, Indramayu, Jawa Barat akibat serangan teroris? Berikut penelusurannya.

Klaim tentang ledakan di kilang minyak Balongan, Indramayu, Jawa Barat akibat serangan teroris ternyata tidak benar.

Faktanya, dugaan sementara ledakan dan kebakaran di kilang minyak Balongan disebabkan kebocoran pipa. Sementara PT Pertamina masih menginvestigasi peristiwa tersebut. 

 

6. Sanksi atau Denda Larangan Mudik 2021

 Beredar di media sosial postingan terkait informasi denda atau sanksi larangan mudik tahun 2021. Postingan ini ramai dibagikan sejak pekan lalu.

Salah satu akun yang mengunggahnya adalah bernama Andy M. Dia mempostingnya di Facebook pada 30 Maret 2021.

Dalam postingannya terdapat gambar dengan judul "Sanksi Mudik". Gambar itu disertai informasi terkait yang dilarang, pengecualian hingga sanksi. Di sudut kiri atas juga terdapat logo website 'Kumparan'.

Akun itu juga menambahkan narasi "SANGSI LARANGAN MUDIK 2021". Hingga saat ini postingan itu mendapat 12 komentar dan satu kali dibagikan.

Lalu benarkah informasi terkait denda atau sanksi larangan mudik 2021 seperti postingan tersebut? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, postingan berisi informasi terkait denda atau sanksi larangan mudik tahun 2021 adalah tidak benar. Faktanya gambar itu merupakan informasi untuk mudik tahun 2020 dan hingga saat ini denda atau sanksi terkait larangan mudik tahun 2021 masih dibahas.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam  cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya