Liputan6.com, Jakarta - Klaim tentang darah orang yang sudah divaksin COVID-19 menjadi tidak sehat beredar di media sosial. Klaim tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 24 November 2021.
Akun Facebook tersebut mengunggah video berisi pernyataan seorang wanita yang diklaim sebagai dokter, yakni Zandre Botha. Dia menyebut bahwa darah orang yang sudah divaksin COVID-19 mengalami perubahan dan menjadi rusak.
Advertisement
Baca Juga
"Sel-sel darah merahnya tida dapat berfungsi sama sekali," demikian pernyataan Zandre dalam video.
Akun Facebook tersebut kemudian mengaitkan bahwa darah orang yang sudah divaksin COVID-19 menjadi tidak sehat dan rusak.
"Kini di Luar Negeri telah diteliti Sampel Darah yang belum di fuck-seen & Sudah di fuck-seen.
Ternyata Sampel Darah yang belum di fuck-seen itu SEHAT,
Tapi yang sudah kena fuck-seen malah darahnya Rusak Berantakan Tak Karuan ‼️
Semoga ada cara untuk normal kembali 🤲🤦," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 502 kali ditonton dan mendapat 16 komentar warganet.
Benarkah darah orang yang sudah divaksin COVID-19 menjadi tidak sehat dan rusak? Berikut penelusurannya.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim tentang darah orang yang sudah divaksin COVID-19 menjadi tidak sehat dan rusak. Penelusuran dilakukan dengan menghubungi Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi.
Menurut Nadia, klaim tentang darah orang yang sudah divaksin COVID-19 menjadi tidak sehat adalah hoaks.
"Ini hoax ya," ungkap Nadia kepada Liputan6.com, Sabtu (27/11/2021).
Nadia menyebut, darah orang yang sudah divaksin COVID-19 justru memiliki antibodi yang dapat mencegah penularan virus corona.
"Jadi justru (darah orang yang sudah divaksin) punya antibodi," ucap Nadia.
Advertisement
Kesimpulan
Klaim tentang darah orang yang sudah divaksin COVID-19 menjadi tidak sehat adalah hoaks. Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi menyebut, darah orang yang sudah divaksin justru memiliki antibodi terhadap virus corona.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement