Liputan6.com, Jakarta- Hoaks yang beredar di media sosial semakin beragam, kondisi ini membuat masyarakat kerap tersesat oleh informasi yang salah karena sulit membedakan kabar yang benar dan tidak.
Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri informasi yang beredar di media sosial, hasilnya sebagian informasi tersebut terbukti hoaks.
Baca Juga
Simak kumpulan hoaks yang beredar dalam sepekan:
Advertisement
1. Darah Orang yang Sudah Divaksin COVID-19 Tidak Sehat
Klaim tentang darah orang yang sudah divaksin COVID-19 menjadi tidak sehat beredar di media sosial. Klaim tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 24 November 2021.
Akun Facebook tersebut mengunggah video berisi pernyataan seorang wanita yang diklaim sebagai dokter, yakni Zandre Botha. Dia menyebut bahwa darah orang yang sudah divaksin COVID-19 mengalami perubahan dan menjadi rusak.
"Sel-sel darah merahnya tida dapat berfungsi sama sekali," demikian pernyataan Zandre dalam video.
Akun Facebook tersebut kemudian mengaitkan bahwa darah orang yang sudah divaksin COVID-19 menjadi tidak sehat dan rusak.
"Kini di Luar Negeri telah diteliti Sampel Darah yang belum di fuck-seen & Sudah di fuck-seen.
Ternyata Sampel Darah yang belum di fuck-seen itu SEHAT,
Tapi yang sudah kena fuck-seen malah darahnya Rusak Berantakan Tak Karuan ‼️
Semoga ada cara untuk normal kembali 🤲🤦," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 502 kali ditonton dan mendapat 16 komentar warganet.
Benarkah darah orang yang sudah divaksin COVID-19 menjadi tidak sehat dan rusak? Simak hasil penelusurannya Cek Fakta Liputan6.com di halaman ini.
2. CEO Pfizer Sebut Orang Tak Divaksin akan Mengimunisasi Diri Mereka Sendiri
Kabar tentang CEO Pfizer Albert Bourla menyebut bahwa orang yang tak divaksin akan mengimunisasi diri mereka sendiri secara alami beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 16 Oktober 2021.
Akun Facebook tersebut mengunggah gambar tangkapan layar berisi foto CEO Pfizer, Albert Bourla. Dalam gambar tersebut terdapat narasi sebagai berikut:
"CEO Pfizer: Orang yang Tak Vaksin akan Mengimunisasi Diri Mereka Sendiri secara Alami
Yang bicara ini bukan Mukidi krn Mukidi juga blm tentu Paksin
Yes!
Tidak Paksin," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah beberapa kali direspons warganet.
Benarkah CEO Pfizer Albert Bourla menyebut bahwa orang yang tak divaksin akan mengimunisasi diri mereka sendiri secara alami? Simak hasil penelusurannya di sini.
3. Pemerintah Terapkan PPKM Level 4 Pada 24 Desember karena Ada Varian Covid-19 Baru
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim pemerintah menerapkan PPKM level 4 pada 24 Desember karena ada varian baru Covid-19, informasi tersebut diunggah salah satu pengguna Facebook, pada 26 November 2021.
Klaim pemerintah menerapkan PPKM level 4 pada 24 Desember karena ada varian baru Covid-19 yang diunggah berupa tulisan seperti berikut:
"Siap siap!!!
PPKM level 4 akan segera diberlakukan pada 24 desember!!!!!
Pentanyaanya????!!!!
Kok pemerintah sudah tau ya,bahwa kalau tgl 24 akan ada varian baru lagi
😂😂😂😂...
Hebat betul!!!!
jenius banget otaknya!!!?
Apa bisnis PCR masih kurang...
Apa korupsinya masih kurang besar....Curiga cuma akal akalan aja....supanya nanti menjelang puasa dan hariraya umat islam betul betul di lockdown lagi....supaya umat islam diam ditempat jaga jarak sholat,gak boleh jabat tangan dll....hebat!!!!!!!!!
Kita lihat aja predeksi ini kedepanya......."
Benarkah pemerintah menerapkan PPKM level 4 pada 24 Desember karena ada varian baru Covid-19? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini.
4. Video Daging Mengandung Magnet
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video daging mengandung magnet, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 23 Oktober 2021.
Klaim video daging mengandung magnet yang diunggah berupa rangkaian video yang menampilkan seorang memegang daging kemasan kemudian menempelkan benda seperti uang logam pada kemasa tersebut.
Video berikutnya menampilkan daging di dalam kemasan kemudian ditempelkan koin dilanjutkan dengan tayangan lengan seseorang ditempelkan sebuah benda.
Pada video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"Mudah-mudahan nggak masuk Indonesia daging ayam mengandung grahene/magnet, kecuali McDonald patut dipertanyakan (spike proteins)"
Video berikutnya menampilkan daging pada mesin yang menusuk dengan benda panjang. Pada video tersebut terdapat tulisan "Proses penyuntikan graphene kedalaman daging,mudah2an nggak masuk +62".
Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"Bagi yang suka beli daging beku/ import sebaiknya berhati² atau bawa magnet untuk ngetes, apakah dagingnya mengandung graphene oxide apa tidak 😁Ingat Hanya yg import !!!"
Benarkah klaim video daging mengandung magnet? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini.
5. BRI Bagikan Dana Giro Rp 37 Juta Lewat SMS
Kabar tentang Bank Rakyat Indonesia (BRI) membagikan dana giro sebesar Rp 37 juta beredar di media sosial. Kabar tersebut beredar lewat pesan singkat atau SMS pada 24 November 2021.
Dalam pesan itu, tertulis bahwa penerima SMS terpilih mendapatkan dana giro sebesar Rp 37 juta dari BRI. Kemudian penerima SMS diminta untuk mengklik sebuah tautan.
Berikut isi SMS tersebut:
"Sobat BRI Yth!!
Nomor Rekening BRI Anda Terpilih Dapat DANA GIRO Rp.37.000,000,-,NO.UNDI (577897)
Info jelas Di:
https://bit.ly/PanenBRI"
Benarkah BRI membagikan dana giro sebesar Rp 37 juta lewat SMS? Simak hasil penelusurannya di sini.
6. Hasil Tes pada Kemasan Alat PCR dalam Video Ini untuk Mencari Target Pasien Covid-19
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video hasil tes pada kemasan alat PCR untuk mencari target Covid-19. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 22 November 2021.
klaim video hasil tes pada kemasan alat tes PCR untuk mencari target Covid-19, menampilkan seorang yang mengeluarkan dua kemasan benda dari kotak putih bertuliskan "RAPID TEST DEVICE".
Pada kedua kemasan tersebut juga terdapat tulisan "COVID-19 Ag RAPID TEST DEVICE", satu kemasan terdapat tulisan "Negatif Control" dan satu kemasan berikutnya bertuliskan "Posifi Control".
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"Kalau yang di test PCR kemudian hasilnya positif,bukan berarti antum terpapar virus!Tetapi kalian sudah di target untuk jadi sasaran mereka!
Alat test yang sudah disediakan positive & negative‼️"
Benarkah klaim video hasil tes pada kemasan alat tes PCR untuk mencari target Covid-19? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement