Cek Fakta: Tidak Benar Informasi Sperma Pria yang Tak Divaksin Berharga di Masa Depan

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim sperma pria yang tak divaksin berharga di masa depan

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 02 Jan 2022, 15:00 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2022, 15:00 WIB
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim sperma pria yang tak divaksin berharga di masa depan
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim sperma pria yang tak divaksin berharga di masa depan

Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim sperma pria yang tak divaksin berharga di masa depan, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 29 November 2021.

Unggahan klaim sperma pria yang tak divaksin berharga di masa depan tersebut berupa tangkapan layar artikel berjudul "Uh, Wow! Sperma Pria yang Tak Divaksin Bakal Super Berharga di Masa Depan? Begini penjelasannya".

Kemudian tangkapan layar tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Akhirnya kaga sia-sia gue berjuang bertahan ngadepin bacotan bini Ama tetangga gue selama ini... Siapp produksi bibit unggul... Panen sehari 5 kali demi masa depan... Eekekekekekk"

Benarkah sperma pria yang tak divaksin berharga di masa depan? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim sperma pria yang tak divaksin berharga di masa depan, dengan memeriksa isi artikel yang disertakan dalam klaim tersebut.

Artikel berjudul "Uh, Wow! Sperma Pria yang Tak Divaksin Bakal Super Berharga di Masa Depan? Begini Penjelasannya" dimuat situs makassar.terkini.id, pada 28 November 2021.

Berikut isinya:

"Terkini.id, Jakarta – Mungkin sebagian besar dari kita sudah divaksinasi, tetapi tak bisa dimungkiri bahwa tetap ada yang belum atau bahkan memilih untuk tak mendapat vaksin sama sekali.

Terlebih bagi sebagian orang, vaksin Covid-19 bisa menimbulkan beberapa efek samping (biasanya ringan) sehingga kerap dianggap berbahaya.

Hal itu pun dimanfaatkan oleh sejumlah oknum untuk membuat kabar-kabar yang tidak benar, salah satunya berhubungan dengan sperma pria.

Beredar kabar bahwasanya sperma pria yang sudah mengikuti vaksinasi Covid-19 akan memburuk.

Dalam artian, bagi pria yang tak vaksin Covid-19, spermanya disebut bakal berharga di masa depan.

Dalam video yang beredar di Telegram, Twitter, ataupun media sosial lainnya, disebutkan bahwa sperma beberapa orang yang mengikuti vaksinasi akan memburuk. Video berdurasi 15 detik itu menampilkan sosok warga asing berbahasa Inggris yang tampak membuka laptop yang menampilkan tiga grafik garis.

Dalam setiap grafik garis itu terdapat keterangan “sperm”, “Bitcoin”, dan “Gold”. Selain itu, terdapat pula keterangan kalimat “Hiruk pikuk baru bagi yang tidak divaksinasi” dalam bahasa Inggris.

Sementara dalam video yang beredar di Indonesia, terdapat pula tambahan narasi sebagai berikut:

Covid-19 “Kalian yg belum di vaksin, sperma anda sangat berharga, dan siap2 jadi laki2 impian dimasa depan.”

Di platform Twitter, unggahan yang muncul pada 4 Oktober 2021 itu disukai lebih dari 200 pengguna lain, mendapatkan komentar dari 30 pengguna lain, dan diunggah ulang lebih dari 148 kali. Video tersebut pun telah ditonton lebih dari empat ribu kali di Twitter.

Namun, benarkah sperma orang yang tidak divaksin sangat berharga?

Penjelasan:

Dilansir terkini.id dari Antara via Okezone pada Minggu, 28 November 2021, di mesin pencarian terkait kata “unvaccinated sperm”, “Bitcoin”, dan “Gold” menemukan persinggungan ketiga subjek itu sudah beredar sejak awal 2021 oleh warganet dunia.

Pertemuan kata sperma dan Bitcoin muncul pada Januari 2021 oleh seorang kolumnis The Guardian, Arwa Mahdawi, yang menyoroti harga sperma.

Tulisan Mahdawi itu berjudul “Apakah kamu sudah melihat harga sperma? Ini saatnya men-demokratisasi-kan perawatan kesuburan.”

“Kamu tidak bisa sekadar mencoba untuk punya anak ketika kamu adalah pasangan sesama jenis. Kamu harus merencanakan dengan cermat menjadi orang tua. Kamu juga mulai membeli sperma (lihatlah harga sperma jika mau ingin terkejut: itu lebih gila dari bitcoin). Dan, kamu juga mulai janji kunjungan dokter,” demikian kalimat dalam tulisan Mahdawi.

Sementara pada April 2021, terdapat artikel dari Reuters berjudul “Swedia menghadapi defisit sperma karena pandemi menjauhkan pendonor dari klinik.”

Jika dilihat dari grafik yang membandingkan harga Bitcoin, Emas, dan “$SPERMA Swedia” pada unggahan-unggahan di media sosial, grafik garis yang diberi keterangan sperma tampak mulai muncul pada keterangan waktu Mei 2021.

Sejak saat itu, netizen dunia mulai membahas betapa sperma lebih berharga dibanding Bitcoin dan emas.

Namun, pembahasan itu diarahkan oleh kelompok penolak vaksin dengan menyebut sperma orang yang tidak divaksin lebih berharga.

Terkait pengaruh vaksin Covid-19 terhadap kualitas sperma laki-laki, para peneliti dari Departemen Urologi University of Miami Florida, AS, menyatakan bahwa tidak terdapat penurunan kualitas sperma pada sejumlah pria sebelum mereka mendapatkan vaksin Covid-19 dan setelah disuntik vaksin.

“Karena vaksin itu mengandung mRNA dan bukan virus hidup, tampaknya vaksin tidak berpengaruh terhadap parameter sperma,” demikian pernyataan para peneliti tentang hasil riset terhadap 45 pria sehat berusia 18-50 tahun.

Pendapat lain berasal dari pakar endokrinologi reproduksi dari Missouri University AS, Albert Hsu. Hsu, mengatakan virus SARS-CoV-2 justru berdampak negatif terhadap produksi sperma laki-laki.

“Para pria yang khawatir tentang kesuburan mereka mungkin harus dapat suntikan vaksin Covid-19. Ada banyak perhatian tentang dampak penyakit Covid-19 terhadap kesuburan pria.”

Dengan demikian, pernyataan yang menyebut sperma orang yang tidak divaksin Covid-19 sangat berharga merupakan pernyataan yang keliru atau hoaks."

 

 

Penelusuran dilanjutkan dengan menanyakan langsung ke  Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Vaksinolog, Dirga Sakti Rambe, dalam artikel berjudul "Cek Fakta: Tidak Benar Vaksin Sebabkan Sperma Membeku dan Mr P Mengecil" yang dimuat pada 6 Desember 2021 dr Dirga menyatakan, vaksin tidak mempengaruhi kesuburan.

"Vaksin Covid tidak memengaruhi kesuburan baik pria atau wanita," kata dr Dirga saat berbincang dengan Liputan6.com.

 

Kesimpulan

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim sperma pria yang tak divaksin berharga di masa depan tidak benar.

Belum ada bukti vaksin mempengaruhi kesuburan, tangkapan layar artikel  situs makassar.terkini.id yang dijadikan bahan klaim tidak menyatakan klaim sperma pria yang tak divaksin berharga di masa depan tetapi justru menyebut klaim tersebut hoaks.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya