Digitalisasi SDM sebagai Upaya Peningkatan Ekosistem UMKM

Pemerintah terus mendorong penguatan ekosistem Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui Digitalisasi UMKM.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Apr 2022, 20:00 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2022, 20:00 WIB
Ilustrasi Literasi Digital
Ilustrasi Literasi Digital (Liputan6.com/Trie Yasni)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus melakukan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan mengalokasikan anggaran bagi sektor pendidikan yang mencapai Rp542,8 trilliun pada tahun 2022.Tujuannya untuk mencapai pembangunan nasional.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan Pemerintah berharap kualitas SDM bisa menghadapi berbagai tantangan termasuk pemulihan pascapandemi Covid-19.

Dilansir dari Kominfo, Airlangga mengatakan, “Di samping melalui pendidikan, Indonesia dengan jumlah penduduk usia produktif yang mencapai lebih dari 191 juta orang, dan sebagian besar masyarakatnya merupakan Generasi Z dan Generasi Milenial diharapkan dapat mengoptimalkan peluang diigitalisasi di berbagai sektor,” katanya saat memberikan sambutan Kuliah Umum “Akselerasi Pemulihan Dan Transformasi Ekonomi melalui Pembangunan SDM yang Adaptif dan Berdaya Saing di Universitas Trisakti, Jakarta Barat, Selasa (26/04/2022).

Saat ini, telah muncul gelombang teknologi baru seperti jaringan 5G, Internet of Things, blockhain, artificial intelligence, dan cloud computing yang bisa dimanfaatkan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital.

“Terkait dengan ekonomi digital, Pemerintah terus mendorong penguatan ekosistem Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui Digitalisasi UMKM sehingga dapat meningkatkan produktivitas UMKM. Pemerintah mendorong partisipasi UMKM Indonesia dalam ekosistem ekonomi digital melalui dua pendekatan utama yakni Penguatan Ekosistem UMKM/IKM dan Penguatan Ekosistem e-Commerce,” Airlangga menjelaskan.

Menurutnya, dampak dari pandemi Covid-19 juga berimbas pada sektor perekonomian. Sementara ada tantangan perubahan iklim secara global, kenaikan inflasi global yang memicu normalisasi suku bangsa di negara maju, serta ketegangan geopolitik antara Ukraina dan Rusia.

“Dengan berbagai tantangan yang terjadi, kita tetap memandang perekonomian Indonesia di Tahun 2022 ini secara optimistis. Indonesia telah memiliki landasan yang baik dimana ekonomi berhasil tumbuh sebesar 3,7% (yoy) pada tahun 2021,” dia menandaskan.

 Dea Amanda/Universitas Multimedia Nusantara

 

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya