Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar hoaks masih beredar di media sosial selama sepekan terakhir. Beberapa di antaranya menyebar dalam bentuk video.
Satu di antaranya video yang diklaim penampakan ikan humanoid ditangkap di laut china selatan beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 19 Maret 2020.
Advertisement
Baca Juga
Dalam video berdurasi 2 menit 37 detik itu, tampak makhluk berkepala ikan dan bertubuh manusia. Video tersebut kemudian dikaitkan dengan penampakan ikan humanoid yang ditangkap di laut china selatan.
"TV Vietnam melaporkan bahwa seekor ikan humanoid ditangkap di Laut Cina Selatan, dengan tangan dan kaki, dan seseorang dengan dada dan perut yang sama, dan para nelayan ketakutan dengan keringat dingin. Sekarang telah diserahkan ke departemen penelitian ilmiah untuk melihat apakah itu adalah makhluk atau spesies mutan yang belum pernah ditemukan manusia. 👇
Dunia nyata sedang berubah," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 1,8 juta kali ditonton dan mendapat 2.100 komentar warganet.
Namun setelah ditelusuri, video yang diklaim penampakan ikan humanoid ditangkap di laut china selatan ternyata tidak benar. Faktanya, makhluk yang diklaim sebagai ikan humanoid dalam video itu merupakan karya seni dari seorang seniman di Myanmar.
Selain video yang diklaim penampakan ikan humanoid, terdapat video hoaks lainnya yang telah ditelusuri selama sepekan. Berikut rangkumannya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
SPBU Terbakar Akibat Bayar BBM Pakai Handphone
Sebuah video yang diklaim sebuah SPBU terbakar akibat membayar BBM menggunakan handphone beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 30 Juni 2022.
Dalam video tersebut terlihat kebakaran di sebuah SPBU. Sebelum api membesar, sempat terjadi ledakan. Terdapat narasi berisi klaim terbakarnya SPBU itu karena membayar BBM menggunakan handphone.
"Pertamina 1 Juli 2022, Efek bayar pake Hp," demikian narasi dalam video tersebut.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 25 ribu kali dibagikan dan mendapat 3.500 komentar dari warganet.
Setelah ditelusuri, video yang diklaim sebuah SPBU terbakar akibat membayar BBM menggunakan handphone ternyata tidak benar. Faktanya, video tersebut tidak ada kaitannya dengan pembayaran BBM menggunakan handphone. Video itu merupakan peristiwa meledaknya mobil pembawa gas elpiji di SPBU Cianjur pada Oktober 2020 lalu.
Baca selengkapnya di tautan berikut ini.
Advertisement
Ular Anaconda Raksasa Memangsa Wanita Berusia 70 Tahun
Sebuah video yang diklaim seekor ular anaconda memakan wanita berusia 70 tahun beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 1 Juli 2022.
Video berdurasi 3 menit 26 detik itu memperlihatkan seekor ular berukuran besar tak bergerak di halaman kantor polisi. Perut dari ular itu tampak besar, seakan telah memakan mangsa buruannya. Terlihat juga kerumunan warga yang melihat ular tersebut.
Video tersebut kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa seekor ular anaconda telah memakan wanita berusia 70 tahun.
"Anaconda raksasa memakan wanita berusia 70 tahun," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 82 ribu kali ditonton dan mendapat 37 komentar dari warganet.
Setelah ditelusuri, video yang diklaim seekor ular anaconda memakan wanita berusia 70 tahun ternyata tidak benar. Faktanya, dalam video itu merupakan ular piton. Ular berukuran besar itu ditemukan warga usai memakan seekor babi hutan.
Baca selengkapnya di tautan berikut ini.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement