Mitos Kesehatan Sepekan: Batuk Berulang Cegah Serangan Jantung hingga Bell's Palsy Disebabkan Angin Dingin

Beberapa kabar hoaks dan mitos kesehatan masih bermunculan di media sosial. Berikut penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 01 Agu 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2022, 13:00 WIB
ilustrasi Cek Fakta kesehatan
ilustrasi Cek Fakta

Liputan6.com, Jakarta - Informasi hoaks terus bermunculan di media sosial, tidak terkecuali hoaks dan mitos kesehatan yang dapat mempengaruhi masyarakat.

Satu di antaranya klaim cara menghadapi serangan jantung dengan batuk berulang-ulang. Klaim tersebut beredar lewat pesan berantai beberapa waktu lalu. Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 29 Juli 2022.

Berikut isi postingannya:

"Bgmn menghadapi serangan jantung seorang diri ...??Belajar dari kasus IRENG MAULANA ...." SERANGAN JANTUNG/ANGIN DUDUK - TIPS BUAT SEJAWAT LANSIA .".Luangkaan WAKTU 2 MENIT untuk membaca ini :Tiba2 Anda mulai merasakan sakit yg amat sangat di dada serta mulai ketarik di bagian lengan dan rahang. Dan Anda tidak tahu , apakah Anda mampu sampai ke RS terdekat ...?

Bgmn melakukannya untuk diri Anda sendiri.

Bgmn pertolongan ketika SERANGAN JANTUNG terjadi pada diri sendiri ...?

*Banyak kejadian serangan jantung terjadi ketika org tsb sedang sendirian, - org tsb merasakan jantungnya berdetak tdk normal & mulai merasakan sakit.

* Anda hanya mempunyai lebih kurang 10 menit saja sblm kehilangan kesadaran.

*Namun sebenarnya Anda bisa menolong diri sendiri dgn cara 😘

*-* *Berbatuk secara ber-ulang2, dengan semangat/kencang.

* *-* *Tarik nafas yg dalam setiap kali sblm batuk.

* *-* *Batuk harus dalam dan berkepanjangan, spt mau membuang slim/dahak.

**-* *Menarik nafas yg dalam dan batuk HARUS terus dilakukan sampai bantuan datang atau sampai detak jantung berasa normal kembali.

**-* *Menarik nafas panjang & dalam,akan menarik banyak oxigen ke paru2, & batuk akan menekan (squeeze) jantung yang membuat darah tetap ter-sirkulasi.

**-* *Dan tetap jaga kesadaran...

* *dgn cara 😘 *menggaruk-garuk di jari kelingking dengan ibu jari...

*Seorang ahli jantung mengatakan, "

jika setiap kita menyebarkan info ini ke 10 org, setidaknya DENGAN IZIN ALLAH akan menyelamatkan 1 jiwa.Anda hrsnya senang krn byk teman yg msh peduli dgn Anda dan diingatkan bgmn menangani serangan jantung .KIRIM KE-TEMAN2 ...SIAPA TAHU BERGUNA ."

Namun setelah ditelusuri, postingan yang mengklaim cara menghadapi serangan jantung adalah dengan batuk berulang-ulang adalah tidak benar.

Selain cara menghadapi serangan jantung dengan batuk berulang, terdapat mitos kesehatan lain yang telah ditelusuri selama sepekan. Berikut rangkumannya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Pakai Masker Sebabkan Hipoksia

Tangkapan klaim mengenakan masker menghirup racun sebabkan infeksi pneumonia bakterial dan hipoksia
Penelusuran klaim mengenakan masker menghirup racun sebabkan infeksi pneumonia bakterial dan hipoksia

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim mengenakan masker menghirup racun sebabkan infeksi pneumonia bakterial dan hipoksia. Kabar tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 24 Juli 2022.

Unggahan klaim mengenakan masker menghirup racun sebabkan infeksi pneumonia bakterial dan hipoksia tersebut berupa foto ilustrasi organ paru-paru, terdapat tulisan sebagai berikut.

"Bacterial PneumiaWhen you exhale your body is eliminating toxins and unhealty bacteria. By eraring a mask the toxic matter is trapped on the fabric and you're inhaling it all back in, causing infections like bacterial pneumia and hypoxia."

Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"pneumonia bakteriSaat Anda menghembuskan napas, tubuh Anda membuangRacun dan bakteri tidak sehat.... melaluimasker, zat beracun terperangkapkain saat Anda menghirup semuanya lagiMenyebabkan infeksi seperti pneumonia bakterial dan hipoksia."

Setelah ditelusuri, klaim mengenakan masker menghirup racun sebabkan infeksi pneumonia bakterial dan hipoksia ternyata tidak benar.

Tidak ada bukti mengenakan masker bisa menyebabkan keracunan gas buang pernafasan karbondioksida (CO2) dan kekurangan oksigen (O2).

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

 

Mengoleskan Hidrogen Peroksida ke Kulit Dapat Mengobati Kanker

Tangkapan layar klaim hidrogen peroksida dapat mengobati kanker dengan menggosokan ke kulit
Penelusuran klaim hidrogen peroksida dapat mengobati kanker dengan menggosokan ke kulit

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim hidrogen peroksida dapat mengobati kanker dengan menggosokan ke kulit. Informasi diunggah salah satu akun Facebook, pada 26 Juni 2022.

Unggahan klaim hidrogen peroksida dapat mengobati kanker dengan menggosokan ke kulit tersebut berupa tulisan sebagai berikut.

"Hidrogen peroksida dapat mengobati kanker. Cukup dengan menggosokkan 1 atau 2 kali sehari pada permukaan kulit.

Dulu ingat ini hanya untuk membunuh belatung saat mencuci luka kaki diabetes.

Ternyata ada banyak ilmu bermanfaat yang di sembunyikan."

Disertai dengan tayangan video seorang yang sedang nenulis dalam video tersebut terdapat tulisan "HIDROGEN PEROKSIDA BOLEH MERAWAT KANSER baru tau.

Anda akan dapat H202 dan itu perioksida"

Setelah ditelusuri, klaim hidrogen peroksida dapat mengobati kanker dengan menggosokan ke kulit ternyata tidak benar.

Mengoleskan hidrogen peroksida pada kulit berbahaya dan klaim yang dibuat dalam video tersebut sepenuhnya salah.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

Bell's Palsy Disebabkan Angin Dingin

Cek fakta Bell's Palsy
Cek fakta Bell's Palsy disebabkan oleh angin dingin.

Beredar di media sosial postingan yang mengklaim penyakit Bell's Palsy disebabkan oleh angin dingin. Postingan itu tersebar sejak beberapa waktu lalu. Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 27 Juli 2022.

Berikut isi postingannya:

"PENYAKIT BELL'S PALSY?(Muka mati sebelah)

Ada seseorang merasakan hidupnya sehat-sehat saja, tapi tiba-tiba di suatu pagi, pas dia bangun tidur mendadak mukanya tidak bisa bergerak sama sekali dan tidak bisa dikendalikanDia pikir kena stroke ringan, tapi setelah diperiksa Gula darah, kolesterol & tekanan darahnya juga normal & setelah didiagnosa lebih lanjut ternyata dia kena serangan yang namanya "BELL'S PALSY". Penyebabnya adalah: "ANGIN DINGIN"

Ternyata dia tidak sadar kalau dia sering terkena angin AC atau kipas angin di kantor maupun rumahnya & dia juga sering mengarahkan AC di mobilnya kearah badan & mukanya. Hal ini adalah penyebabnya, meski dia tidak merokok, tidak minum alkohol, dan dia selalu hidup sehat. Alhasil, separoh mukanya tidak bisa bergerak. Dia tidak bisa senyum, matanya yang kanan tidak bisa berkedip & bahkan lidahnya tidak bisa gerak ke sebelah kanan. Hal ini disebabkan karena PERADANGAN SARAF ke-7, yang letaknya ada di BELAKANG TELINGA sampai ke LEHER kita.

Makanya mulai sekarang lindungi leher anda dengan syal atau jangan duduk di spot yang terkena langsung angin AC. Jangan arahkan semburan angin AC langsung ke tubuh dan muka kita!!!. "BELL'S PALSY" Disease ini bisa juga menyebabkan angin duduk/masuk angin ke jantung (akibat lainnya bisa mendadak meninggal) atau kena paru-paru basah dan lain-lain.

Sumber : DR.WILLIAM MBA

Semoga bermanfaat..."

Setelah ditelusuri, postingan yang mengklaim penyakit Bell's Palsy disebabkan oleh angin dingin adalah tidak benar.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya