Liputan6.com, Jakarta- Informasi tentang pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) saat siang hari dapat mengurangi volume beredar di tengah masyarakat, melalui berbagai paltform digital.
Informasi tersebut tentu menarik, namun sebaiknya dipastikan terlebih dahulu sebelum mempraktikannya.
Baca Juga
Lalu bagaimana fakta dari informasi pengisian BBM saat siang hari dapat mengurangi volume?
Advertisement
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menyatakan, informasi tips menyiasati pengisian BBM saat harga naik tidak benar.
"Tidak benar," kata Irto, saat berbincang dengan Liputan6.com.
Area Manager Comm Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan menjelaskan, mengisi BBM saat siang tidak memberi pengaruh pada volume BBM yang dibeli.
"Mau pagi, siang atau malam tidak ada masalah. Betul perubahan suhu mempengaruhi kepadatan cairan tapi tidak terlalu mempengaruhi volume," kata Eko kepada Liputan6.com.
Dalam artikel "Mitos dan Fakta Seputar Mengisi BBM" yang dimuat Liputan6.com, Banyak yang beranggapan mengisi bensin saat malam hari bisa mendapatkan BBM lebih banyak.
Ada yang beralasan mengisi bensin siang hari maka bahan bakar akan menguap. Pandangan tersebut berangkat dari efek pemuaiannya yang lebih cepat karena bensin ditempatkan di dalam tangki berbahan logam.
"Wah, sepertinya trik ini kayaknya banyak dicoba. Tapi, sayangnya trik itu hanyalah mitos belaka. Bensin tidak dapat mengental atau mencair seperti cairan lainnya," tutur Gervi Irsyadi, saat menjabat Regional Sales Manager PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI).
Cara SPBU Atur Harga Jual BBM Subsidi Usai Diumumkan Naik
Pemerintah Jokowi memutuskan untuk menaikkan harga BBM atau Bahan Bakar Minyak subsidi jenis Pertalite maupun Pertamax pada Sabtu (3/9). Kebijakan penyesuaian BBM ini efektif berlaku mulai pukul 14.30 WIB.
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (SPBU) Pondok Kopi, Jakarta Timur sempat menghentikan layanan pengisian BBM bersubsidi ketika menjelang perubahan harga BBM pukul 14:30 WIB.
Petugas SPBU menerangkan, hal itu dilakukan guna menunggu perubahan harga Pertalite dari semula Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter. Sedangkan, Pertamax menjadi Rp14.500 dari Rp12.500 per liter.
"Kita hentikan dulu pelayanan karena nunggu sistem riset harga," kata Amin, petugas SPBU setempat, ditemui Merdeka.co di lokasi pada Sabtu (3/9/2022).
Amin mengatakan, langkah itu diperlukan supaya harga di dispenser SBPI sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah.
Ketika sistem sudah dipulihkan, maka harga BBM akan menyesuaikan dengan ketentuan yang telah diputuskan pemerintah.
Hal itu membuat antrean kendaraan yang hendak mengisi BBM di SPBU tersebut mengular hingga ke Jalan I Gusti Ngurah Rai, Pondok Kopi, Jakarta Timur arah Jakarta. Akibatnya terjadi kemacetan di ruas jalan depan SPBU Pondok Kopi.
Sampai berita ini diturunkan, kemacetan masih terlihat di lokasi. Â
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Â