Liputan6.com, Jakarta - Guru Besar Bidang Ilmu Sains Informasi Universitas Airlangga, Prof.DR. Rahmaa Sugihartati, menyampaikan bahwa generasi muda bisa menjadi bagian dari upaya sosialisasi pentingnya paham literasi digital, baik untuk inisiatif diri sendiri hingga membantu program pemerintah.
“Selama ini kan yang menyuruh remaja untuk mempunyai literasi digital dan literasi media sosial kan orang-orang lain, yaitu dari pihak pemangku kepentingan, pemerintah. Akan tetapi, remajanya sendiri ini, ya harus mengambil inisiatif sendiri,” ujar Rahma seperti dikutip Antaranews, Rabu (21/9).
Baca Juga
Menurut Rahma, pentingnya literasi digital ini akan sangat baik jika sosialisasinya menjadikan remaja sebagai subjek. Selain itu, masih banyak masyarakat yang belum memahami literasi digital. Sehingga sosialisasi terkait dengan itu harus digencarkan.
Advertisement
Ia melihat gerakan yang menjalankan program pemerintah masih didominasi oleh komunitas, seperti perpustakaan dan kelompok peemrhati literasi lainnya. Tetapi untuk rentang usia remaja masih kurang gencar.
Ia juga menambahkan pelaksanaan program pendukung literasi digital ini tidak mungkin terus hanya mengandalkan pemerintah, dengan angka wilayal di Indonesia yang terdiri dari 515 Kabupaten dan 34 Provonsi.
“Selama ini kan dari Kominfo. Memang Kominfo gencar ya, menyosialisasikan literasi digital untuk masyarakat. Akan tetapi, yang penting in ikan harus menunggu gerakan itu dari kelompok remaja,” kata Rahma.
Seperti yang sudah diketahui Kominfo sudah menyediakan pelatihan literasi digital ini dalam tiga tingkatan untuk masyarakat. Salah satunya adalah tingkatan dasar yaitu Gerakan Literasi Digital Indonesia (GNLD) yang menargetkan lebih dari jutaan peserta berasal dari semua lapisan masyarakat.
Kegiatan ini dilakukan guna pengembangan keterampilan dasar dari masyarakat Indonesia di ruang digital ini agar masyarakat lebih pintar dalam berteknologi dan memahami kebijakan infrastruktur yang sudah pemerintah sediakan.
Hinggis Leonanda/Universitas Multimedia Nusantara
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement