Kepala Perpusnas Sebut Peningkatan Literasi Masyarakat Jadi Pondasi Pembangunan SDM

Pondasi pembangunan SDM adalah akses bahan bacaan, baik cetak maupun digital untuk mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 30 Nov 2022, 09:00 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2022, 09:00 WIB
FOTO: Literasi dan Inklusi Keuangan untuk Murid SD
Seorang wanita menyampaikan penjelasan mengenai menabung sejak dini kepada murid kelas III saat pembagian Tabungan Simpanan Pelajar (Simpel) di SDN Pondok Labu 07, Jakarta, Kamis (10/3/2022). Pembagian tabungan untuk mendukung program OJK terkait One Student One Account. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI Muhammad Syarif Bando menyebutkan, tingkat literasi masyarakat menjadi pondasi dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul guna kemajuan bangsa.

"Membaca merupakan pondasi pembangunan sumber daya manusia yang unggul," kata Syarif Bando di Kota dilansir dari Antara, Selasa (29/11/2022).

Ia menyebutkan, peningkatan indeks literasi masyarakat menjadi salah satu bentuk upaya mendukung peningkatan kualitas SDM yang juga sejalan dengan visi dan misi pemerintah pusat seperti yang tertuang dalam RPJMN.

Sebab, pondasi pembangunan SDM adalah akses bahan bacaan baik cetak maupun digital untuk mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kata dia, dengan peningkatan inovasi dan kreatifitas dapat membuka lapangan kerja bagi kesejahteraan rakyat dan kemajuan negara yang merupakan definisi SDM yang unggul.

"Tanpa dimulai dari kesadaran untuk menggali ilmu pengetahuan melalui membaca maka sulit untuk mencapai sumberdaya manusia yang unggul, untuk itu buku cetak tetap diperlukan karena sumber bacaan digital merupakan hasil dari yang cetak," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa perpustakaan adalah benteng demokrasi yang menjadi tempat sumber ilmu pengetahuan dari berbagai elemen masyarakat.

Oleh karena itu, dirinya mendorong semua pihak untuk meningkatkan literasi masyarakat Indonesia khususnya di Provinsi Bengkulu, sebab dengan tingkat literasi tinggi dapat mendorong kesejahteraan rakyat dan kemajuan bangsa.

Sementara itu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyebutkan bahwa fungsi perpustakaan tidak hanya untuk koleksi buka dan tempat membaca, tapi juga persoalan ekonomi dan kemasyarakatan solusi nya bisa dari perpustakaan.

Selain itu, Pemprov Bengkulu berencana membentuk Unit Pelayanan Terpadu Daerah (UPTD) perpustakaan daerah, sehingga dapat fokus pada peningkatan literasi masyarakat," terang Rohidin.

"Kita juga berupaya membangun perpustakaan yang mandiri, dengan bangunan yang representatif agar menjadi perpustakaan yang inklusif untuk seluruh masyarakat," sebutnya.

Lanjut Rohidin, saat ini tingkat literasi masyarakat Provinsi Bengkulu masih sangat rendah, hal terlihat dari banyaknya masyarakat yang masih mudah termakan informasi yang tidak jelas kebenarannya.

"Daya baca masyarakat Provinsi Bengkulu ini sudah bagus apalagi di media sosial tapi daya cerna nya masih rendah sehingga masih suka membaca hoaks," jelasnya.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya