Hoaks Penculikan Anak Bikin Resah Masyarakat, Kapolres Madiun: Jangan Mudah Percaya

Kapolres Madiun Kota, AKBP Suryono berharap, masyarakat tidak terpengaruh berita hoaks penculikan anak di media sosial.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 05 Feb 2023, 21:00 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2023, 21:00 WIB
Ilustrasi Hoaks Hoax
Ilustrasi Hoaks. (Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Polres Madiun Kota, Jawa Timur meminta, warga untuk tidak panik dengan maraknya isu penculikan anak yang kini viral di media sosial hingga menimbulkan ketakutan dan kecurigaan berlebihan.

Kapolres Madiun Kota, AKBP Suryono berharap, masyarakat lebih bijak menanggapi berita-berita atau informasi yang beredar di media sosial.

"Kami minta agar masyarakat tidak mudah percaya dengan isu-isu yang belum jelas kebenarannya. Dari hasil pengecekan, beberapa informasi tersebut telah diketahui hoaks alias berita palsu," ujar Suryono dilansir dari Antara, Minggu (5/2/2023).

Dia mengimbau, masyarakat untuk tetap waspada, namun jangan resah yang berlebihan karena sejumlah informasi tersebut hanyalah berita bohong setelah dilakukan penelusuran.

"Jangan mudah percaya dengan pemberitaan-pemberitaan seperti itu, apalagi dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan," katanya.

Suryono menambahkan pihaknya bersama jajaran sudah melakukan sejumlah upaya antisipasi. Salah satunya dengan meningkatkan patroli di lingkungan masyarakat, baik di tingkat polres maupun polsek.

Kapolres juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya menciptakan keamanan di Kota Madiun.

"Jika ada orang yang dicurigai segera melaporkan ke kepolisian terdekat. Bisa menggunakan call center 110 maupun nomor HP Lapor Pak Kapolres di 081133394488," katanya.

Suryono juga mengimbau, orang tua agar sang anak tidak menggunakan perhiasan berlebihan ataupun barang mewah yang mencolok. Hal itu dikhawatirkan dapat mengundang tindak kejahatan.

Orang tua, lanjut Kapolres, juga harus memberikan pemahaman kepada anak-anaknya terkait bagaimana bersikap dengan orang yang tidak dikenal.

"Kewaspadaan ini juga harus ditanamkan kepada anak-anak. Paling tidak anak-anak berani untuk menolak ajakan, rayuan, atau iming-iming dari orang asing tersebut," kata dia.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya