Liputan6.com, Jakarta - Salah satu pendiri Microsoft, Bill Gates, salah satu tokoh yang kerap dijadikan bahan hoaks. Informasi bohong tersebut tentu dapat menyesatkan pihak yang mempercayainya.
Hoaks yang mencatut nama Bill Gates pun beragam dari mulai penyebar penyakit hingga pembuat kematian, hal ini tentu harus dihindari dengan memastikan kebenaran informasi yang didapat sebelum mempercayainya.
Baca Juga
Cek Fakta Liputan6.com pun telah menemukan sejumlah hoaks terkait Bill Gates sebagai dalang penyebar penyakit hingg kematian, setelah melakukan penelusuran terhadap informasi yang beredar di tengah masyarakat.
Advertisement
Berikut kumpulan hoaks terkait Bill Gates sebagai dalang penyebar penyakit hingg kematian.Â
Filipina Keluarkan Surat Penangkapan Bill Gates atas Rencana Pembunuhan dengan Vaksin
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Filipina keluarkan surat penangkapan Bill Gates atas rencana pembunuhan dengan vaksin. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 7 Maret 2023.
Unggahan klaim Filipina keluarkan surat penangkapan Bill Gates atas rencana pembunuhan dengan vaksin tersebut berupa tulisan sebagai berikut.
"(SP) Surat Perintah penangkapan BG dikeluarkan di Filipina untuk "Pembunuhan yang direncanakan" pada program vaksinasinya.
https://newspunch.com/bill-gates-arrest-warrant-issued.../
Filipina keluarkan SP penangkapan terhadap BG, di Indon...malah diberi karpet merah, diajak kerjasama 😜."
Disertai dengan tangkapan layar artikel halaman situs NEWS PUNCHÂ berjudul.
"Surat Perintah Penangkapan Bill Gates Dikeluarkan di Filipina Untuk 'Pembunuhan Terencana' Terkait Peluncuran Vaksin"Â
Benarkah klim Filipina keluarkan surat penangkapan Bill Gates atas rencana pembunuhan dengan vaksin? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini...
Bill Gates di Balik Merebaknya Penyakit Cacar Monyet
Kasus penyebaran cacar monyet (monkeypox) dilaporkan terus mengalami peningkatan di sejumlah negara. Berdarsarkan laporan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), pada 5 Juni 2022 ada 780 kasus terkonfirmasi cacar monyet di 27 negara non-endemik.
WHO memprediksi bahwa mungkin saja kasus cacar monyet jumlahnya lebih dari itu mengingat keterbatasan informasi epidemiologis dan laboratorium yang terbatas di beberapa negara.
Di tengah merebaknya kasus cacar monyet, terdapat informasi yang menyebut bahwa pendiri Microsoft Bill Gates di balik merebaknya penyakit tersebut.
Informasi itu disebarkan salah satu akun Facebook pada 20 Mei 2022. Akun Facebook tersebut menyebut bahwa Bill Gates adalah penyebab dari merebaknya cacar monyet.
"Bill Gates is behind the Monkey Pox Outbreak
#BillGates
#monkeypox," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 2 kali dibagikan dan mendapat beberapa respons dari warganet.
Benarkah Bill Gates di balik merebaknya kasus cacar monyet di sejumlah negara? Simak dalam artikel berikut ini...
Â
Advertisement
Bill Gates Bicara Soal Juri Kematian dalam KTT G20 di Bali
Beredar di media sosial postingan yang menyebut Bill Gates berbicara soal 'juri kematian ' pada pemimpin dunia dalam KTT G-20 di Bali. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 19 November 2022.
Dalam postingannya terdapat artikel berjudul "Bill Gates Menyampaikan Pada Pemimpin Dunia G20 Bahwa Juri Kematian Segera Dibutuhkan"
Artikel itu dilengkapi narasi
"Raja kesehatan dunia yang tak terpilih Bill Gates menggunakan penampilannya di KTT G20 di Bali, Indonesia untuk mengangkat diskusi tentang 'panel kematian'.
Menurut Gates, panel kematian akan diperlukan dalam waktu dekat untuk mengakhiri hidup orang sakit dan tidak sehat karena "biaya medis yang sangat tinggi."
Akun itu juga menambahkan narasi "Bill Gates, bukan ahli kesehatan memberikan sarannya lagi."
Lalu benarkah postingan yang menyebut Bill Gates berbicara soal 'juri kematian ' pada pemimpin dunia dalam KTT G-20 di Bali? Simak hasil penelusurannya di sini..
Â
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement