Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi daftar wilayah Indonesia yang dilanda cuaca panas ekstrem. Kabar tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.
Berikut informasi daftar wilayah Indonesia yang dilanda cuaca panas ekstrem.
Baca Juga
"Dear all, mulai besok sampai 3 hari ke depan di harapkan kurangi aktivitas di luar rumah karena cuaca panas extreme melanda Indonesia untuk 3 hari ke depan. Banyak minum air mineral dan multivitamin ya ...
Advertisement
Temperatur panas extreme yang terbaca oleh deteksi satelit hari ini, adalah di daerah :
Jakarta 38°C
Depok 38°C
Serang Banten 44°C
Bekasi 38°C
Tangerang 44°C
Jogjakarta 40°C
Malang 44°C
Solo 45°C
Madiun 39°C
Magelang 39°C
Purworejo 40°C
Madura 42°C
Bali 45°C
Lombok 43°C
Riau 45°C
Pekanbaru 45°C
Batam 42°C
Makassar 43°C
Pare-pare dan bone 40°C
Papua Nugini, nyaris mendekati 50°C
Daerah lain masih dalam pantauan mitigasi klimatologi NASA.
Jaga kesehatan, pola makan, dan banyak minum air ya, Kawan. Panas extreme pemicu dehidrasi, malaria, tifus, campak, dan pelemahan sel jaringan otak,"
Benarkah informasi daftar wilayah Indonesia yang dilanda cuaca panas ekstrem? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri informasi daftar wilayah Indonesia yang dilanda cuaca panas ekstrem, dalam artikel berjudul "BMKG Pastikan Info Indonesia Akan Dilanda Gelombang Panas Ekstrem Hoaks" yang dimuat Liputan6.com. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan, pesan berantai yang menyebut wilayah Indonesia akan dilanda gelombang panas ekstrem selama tiga hari ke depan tidak benar alias hoaks.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono Rahadi Prabowo mengatakan, suhu udara di sebagian besar wilayah Indonesia saat ini memang panas, namun bukan gelombang panas. Menurutnya, gelombang panas tidak terjadi di Indonesia, melainkan di wilayah yang terletak pada lintang menengah dan tinggi.
Indonesia terletak di wilayah ekuator yang secara sistem dinamika cuaca tidak memungkinkan terjadinya gelombang panas. Berdasarkan data histori, suhu maksimum di Indonesia belum pernah mencapai 40 derajat celsius.Â
Data BMKG menyebut, suhu tertinggi yang pernah terjadi di Indonesia sebesar 39.5 derajat celcius pada tahun 2015 di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Bahkan, pada tanggal 20 Oktober 2019, terdapat tiga stasiun pengamatan BMKG di Sulawesi yang mencatat suhu maksimum tertinggi yaitu Stasiun Meteorologi Hasanuddin (Makassar) 38.8 derajat celcius, diikuti Stasiun Klimatologi Maros 38.3 derajat celcius dan Stasiun Meteorologi Sangia Ni Bandera 37.8 derajat celcius.Â
Keterangan tertulis berjudul "Gelombang Panas Asia Masih Berlangsung, Namun Tidak Terjadi di Indonesia: Masyarakat Agar Tidak Panik dan Tetap Waspada" yang dimuat situs resmi BMKGÂ bmkg.go.id menyebutkan, semenjak pekan lalu hingga hari ini, hampir sebagian besar negara-negara di Asia Selatan masih terdampak gelombang panas atau "heatwave".
Badan Meteorologi di negara-negara Asia seperti Bangladesh, Myanmar, India, China, Thailand dan Laos telah melaporkan kejadian suhu panas lebih dari 40°C yang telah berlangsung beberapa hari belakangan dengan rekor-rekor baru suhu maksimum di wilayahnya.
Di Indonesia, suhu maksimum harian tercatat mencapai 37,2 derajat celcius di stasiun pengamatan BMKG di Ciputat pada pekan lalu, meskipun secara umum suhu tertinggi yang tercatat di beberapa lokasi berada pada kisaran 34Â derajat celsius - 36Â derajat celsius hingga saat ini.Â
Sumber:
https://www.bmkg.go.id/press-release/?p=gelombang-panas-asia-masih-berlangsung-namun-tidak-terjadi-di-indonesia-masyarakat-agar-tidak-panik-dan-tetap-waspada&tag=press-release&lang=ID
Advertisement
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com informasi daftar wilayah Indonesia yang dilanda cuaca panas ekstrem tidak benar.
Di Indonesia, suhu maksimum harian tercatat mencapai 37,2 derajat celcius di stasiun pengamatan BMKG di Ciputat pada pekan lalu, meskipun secara umum suhu tertinggi yang tercatat di beberapa lokasi berada pada kisaran 34 derajat celsius - 36 derajat celsius hingga saat ini.
Â
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement