AMSI Luncurkan E-Learning, 8 Jurus Jitu Mengelola Media Siber

AMSI dorong media di Indonesia bisa tetap adaptif dengan perubahan-perubahan itu, tapi juga tetap mengutamakan kualitas konten.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 20 Mei 2023, 19:00 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2023, 19:00 WIB
AMSI luncurkan  Microsite e-Learning Media For Sustainability (dokumen AMSI)
AMSI luncurkan Microsite e-Learning Media For Sustainability

Liputan6.com, Jakarta- Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) meluncurkan Microsite e-Learning Media For Sustainability atau pembelajaran secara daring manajemen dan pengelolaan untuk keberkelanjutan media siber, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pemimpin dan pengelola media lokal, agar bisa adaptif dan bertumbuh secara berkelanjutan di tengah gelombang revolusi digital.

Launching E-learning atas dukungan Internews dan USAID Media ini dilangsungkan secara hybrid di Kensington Ballroom, Hotel Ashley Wahid Hasyim dan diikuti anggota AMSI di 27 wilayah di Indonesia melalui platform Zoom.

Ketua Umum AMSI, Wenseslaus Manggut mengatakan, e-learning sebenarnya satu dari sekian banyak tools program besar AMSI  bersama USAID dan Internews untuk menjawab tantangan dan masalah yang sekarang dihadapi perusahaan media. 

“Dunia jalannya cepat sekali dan mereka tidak menunggu kita berdiskusi dulu mengenai strategi konten, harus jalan terus. Kita tidak pernah membayangkan ada ribuan orang yang live di tiktok, berjualan di tiktok, sekarang brand bisa menjual barangnya di platform dan itu live,” kata Wens, dalam keterengan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu (20/5/2023).

Wens dalam nada bercanda mengatakan, ia pun sempat ragu, begitu e-learning diproduksi, jangan-jangan sudah tidak relevan lagi karena algoritma platform sudah berubah. Ada Artifical Intelligence dan sebagainya. Karena itulah dirinya dan teman-teman AMSI sangat rajin meng-update perkembangan perubahan teknologi, platform, tren pembaca, dan tren brand beriklan. Tujuannya agar media di Indonesia bisa tetap adaptif dengan perubahan-perubahan itu, tapi juga tetap mengutamakan kualitas konten.

Menurut Wens, e-learning ini adalah satu dari sekian tools AMSI untuk memberi panduan dan pelatihan mendasar teman-teman mengelola media.

“Itu adalah hasil mapping kita mengenai masalah yang sedang kita hadapi,” kata Wens, yang dalam e-learning menjadi mentor untuk topik lanskap media, tantangan ekosistem dan transformasi media.

Menjawab Persoalan Media

Ketua Komisi Hukum dan Perundang-undangan Dewan Pers, Arif Zulkifli yang membuka peresmian e-learning mengungkapkan, sebagai konstituen Dewan Pers, AMSI sangat aktif mengambil peran dalam ikut serta menjawab persoalan-persoalan media dan dunia digital. Termasuk dalam penyusunan draft Publisher Rights, sebuah regulasi penting untuk mendudukan platform dengan publisher secara lebih proporsional.

“Dewan Pers sangat mengapresiasi baik langkah dan upaya aktif pengurus AMSI yang selama ini sangat aktif melibatkan diri dengan Dewan Pers. AMSI memiliki posisi yang sangat strategis dalam soal-soal media digital,”kata Arif Zulkifli.

Dalam kesempatan yang sama, Chief of Party Internews Indonesia, Eric Sasono yang hadir di acara juga menyambut antusias gagasan memproduksi e-Learning ini. 

“Pertama kali saya melihat project media ini, saya sedikit terkejut ada elemen bisnis media di dalamnya. Ini sesuatu yang relatif baru di USAID. Ternyata memang ada alasan kuat mengapa dana publik ini perlu digunakan untuk membantu bisnis media, karena media bekerja untuk menyuarakan kepentingan publik,” tutur Eric. 

Direktur eksekutif AMSI yang juga penanggungjawab program e-learning, Adi Prasetya memaparkan, e-learning dibuat dengan delapan topik pembelajaran. Topik itu meliputi lanskap media dan tantangan ekosistem, pengembangan konten dan tim redaksi yang tangguh, pengembangan distribusi konten, pengembangan sumber revenue atau pemasaran iklan, pengelolaan sumber daya manusia dan organisasi perusahaan media, membangun brand dan merk media, dan optimalisasi IT untuk meningkatkan revenue dan trafik.

Selama ini, AMSI sudah 3 tahun bekerjasama dengan USAID dan Internews menggarap program independensi, kompetensi pemillik media, dan keberlanjutan bisnis media digital di Indonesia. Setiap tahun, digelar lebih dari 20 kali kelas pelatihan pengelolaan media, yang dirangkai dengan mentoring atau pendampingan, pemberian fellowship atau beasiswa, dan diakhiri dengan pemberian penghargaan atau award kepada media-media berprestasi. 

“Ide bikin e-learning ini untuk mengabadikan bahan-bahan pelatihan dan pendampingan yang sudah kita lakukan dalam tiga tahun terakhir.  Supaya  tidak hilang file, terlupakan, dan bisa dimanfaatkan oleh anggota AMSI lebih luas diluar penerima beasiswa/fellowship,  wartawan, tim sales, mahasiswa, dosen, dan siapa saja yang membutuhkan,” kata Adi Prast saat peluncuran berlangsung.

Selengkapnya e-learning bisa disimak dan diunduh di https://elearning.amsi.or.id/

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya