Google dan YouTube Indonesia: Untuk Pemilu Damai, Kita Bersatu

Google dan YouTube Indonesia mengadakan acara Yuk Pahami Pemilu, dihadiri oleh tokoh-tokoh terkemuka di Indonesia.

oleh Julia Rizky Khoirunisa diperbarui 21 Sep 2023, 19:00 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2023, 19:00 WIB
Yuk Pahami Pemilu Google
Google dan YouTube Indonesia Gelar Acara Yuk Pahami Pemilu. (Liputan6.com/ Julia Rizky Khoirunisa)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai salah satu platform penyedia informasi terbesar di dunia, Google dan YouTube Indonesia mengajak masyarakat memahami pemilu secara mendalam guna memerangi misinformasiĀ seputar pemilu mendatang.

ā€œMisi utama kami untuk mengorganisasikan informasi dunia agar bermanfaat dan dapat diakses secara universal. Google dan YouTube Indonesia berkomitmen untuk mendukung proses demokrasi di seluruh dunia termasuk di Indonesia.ā€ ujar Putri Alam selaku Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia, dalam acara "Yuk Pahami Pemilu".

Penyelenggaraan acara ā€œYuk Pahami Pemiluā€ oleh Google dan YouTube adalah bukti nyata keseriusan mereka dalam memberikan informasi terpercaya terkait Pemilu 2024. Acara ini berlangsung pada tanggal 20 September 2023, di Chubb Square, Thamrin Nine, Jakarta Pusat.

Acara ini dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika RI,Ā Budi Arie Setiadi dan dinarasumberi tokoh-tokoh terkemuka yang selama ini bersinggungan dengan dunia digital dan Pemilu. Sebut saja Muriel Makarim selaku Head of Brand and Reputation Marketing Google Indonesia, Santi Indra Astuti selaku perwakilan Tular Nalar dan Mafindo, Gautama Adi Kusuma selaku Head of IMPACT and Public Policy Ruangguru, perwakilan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan juga perwakilan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Selain itu, acara ini mengundang perwakilan dari berbagai media massa yang ada di Indonesia agar dapat memperluas pesan dan informasi dari acara ini ke muka publik.

ā€œDengan kemajuan teknologi dan transformasi digital yang pesat, kini penyebaran informasi memiliki jangkauan yang luas dan dalam waktu yang cepat. Namun, kesempatan yang besar ini memilki tanggung jawab yang tidak kalah penting. Kami percaya bahwa kolaborasi dengan berbagai pihak dapat menghasilkan ekosistem yang kuat guna menyukseskan pemilu 2024,ā€ Putri Alam menjelaskan.

Google dan YouTube Indonesia menggandeng pemerintah dan berbagai lembaga untuk turut mendukung kelancaran pesta pemilu 2024, diantaranya ada Kominfo, KPU, BAWASLU, Cek Fakta, Mafindo, Ruang Guru, Aliansi Jurnalis Independen, Safer Internet Lab, Asosiasi Media Siber Indonesia, Moonshot, Perludem, Siber Kreasi, What Is Up, Indonesia, dan Think Policy.

Google dan YouTube berusaha keras melindungi masyarakat dari konten yang berbahaya dan ilegal dengan menyediakan informasi terpercaya dan dapat diandalkan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak.Ā 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sediakan Informasi Kredibel

Yuk Pahami Pemilu Google
Briefing Media Yuk Pahami Pemilu Google dan YouTube Indonesia. (Liputan6.com/Julia Rizky Khoirunisa)

Setiap hari jutaan orang Indonesia menggunakan Google dan YouTube untuk mencari informasi. Namun sayangnya, tidak semua informasi yang beredar di internet mengandung kebenaran.Ā 

"Kami memiliki tanggung jawab yang besar kepada para pengguna yang telah mempercayai kami untuk menyajikan informasi yang terpercaya," ujar Danny Ardianto, Kepala Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia.

Menyadari tanggung jawab yang besar sebagai platform penyedia informasi terbesar di dunia, Google dan YouTube melakukan dua pendekatan untuk mencegah hoaks dan menyediakan informasi kredibel, yaitu menghapus konten yang berisiko dan lalu mengarahkan pengguna ke sumber informasi yang terpercaya.

Konten yang berisiko dalam konteks ini adalah konten yang mengandung misinformasi, transaksi ilegal, konten sensitif, konten kekerasan, spam dan praktik penipuan. Menjelang pemilu, Google dan YouTube tidak segan menghapus konten yang dinilai menganggu proses demokrasi dan klaim tidak benar tentang kandidat.Ā 

"Pada Q1 tahun ini saja, di YouTube kami telah menghapus lebih dari 6 juta video karena melanggar kebijakan kami tentang misinformasi yang dideteksi menggunakan kombinasi teknologi Machine learning dan manusia," jelas Danny.

Setelah membasmi konten yang mengandung misinformasi,Ā pendekatan selanjutnya adalah mengarahkan pengguna ke sumber informasi yang terpercaya. Google dan YouTube membuat berbagai fitur untuk mengutamakan konten dari sumber terpercaya agar memudahkan dalam masyarakat menemukan informasi yang kredibel, terkhusus tentang pemilu mendatang.

"Contohnya di Google search pengguna akan melihat link debat resmi dari mitra terpilih saat mencari tentang pemilu. Di YouTube kami juga merekomendasikan konten dari sumber berita yang kredibel termasuk live streaming debat dari berbagai mitra terpercaya, baik di beranda YouTube ataupun di dalam hasil pencarian," Jelas Danny.

Google dan YouTube terus berkomitmen untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas demi mengarahkan masyarakat ke konten yang kredibel. Namun, perlu diingat bahwa kesuksesan pemilu harus diusahakan bersama oleh semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Oleh karena itu, mari rayakan pesta pemilu yang aman dan nyaman tanpa hoaks.

Ā 


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikutĀ ini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya