Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video Ini Seorang Caleg di Jatim Lompat dari Tower Pemancar Sinyal

Beredar video yang diklaim seorang caleg di Jatim stres dan nekat melompat dari tower pemancar sinyal. Benarkah?

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 14 Feb 2024, 13:44 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2024, 13:43 WIB
Video yang diklaim seorang caleg di Jatim stres dan nekat melompat dari tower pemancar sinyal. (sumber: Facebook)
Video yang diklaim seorang caleg di Jatim stres dan nekat melompat dari tower pemancar sinyal. (sumber: Facebook)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim seorang calon anggota legislatif (caleg) di Jawa Timur (Jatim) stres dan nekat melompat dari tower pemancar sinyal beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan oleh salah satu akun Facebook pada 12 Februari 2024.

Video berdurasi 30 detik itu memperlihatkan detik-detik seorang pria terjun dari atas tower pemancar sinyal. Sejumlah warga histeris saat pria tersebut melakukan aksi nekatnya itu.

Video tersebut kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa pria yang lompat dari tower itu merupakan seorang caleg di Jatim. Caleg tersebut disebut-sebut kehabisan uang dan stres sehingga nekat melompat dari atas tower pemancar sinyal.

"Salah satu Caleg Dapil Jatim kehabisan uang sebelum Pemilihan dimulai, stress dan akhirnya lompat dari Tower. Semoga Peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi kita semua baik Para Caleg & Keluarga, Timsus serta kita semua. Untuk itu marilah kita hadirkan Allah, libatkan diri dalam ibadah Syukur yang dibiasakan orang di sekitar kita," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 266 kali ditonton dan mendapat beberapa komentar dari warganet.

Benarkah dalam video tersebut seorang caleg di Jatim nekat melompat dari atas tower pemancar sinyal? Berikut penelusurannya.

 

Penelusuran Fakta

CEK FAKTA Liputan6
CEK FAKTA Liputan6 (Liputan6.com/Abdillah)

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim seorang caleg di Jatim stres dan nekat melompat dari tower pemancar sinyal. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke Google Images.

Hasilnya terdapat gambar identik yang dimuat sejumlah artikel media massa. Satu di antaranya artikel berjudul "Depresi di PHK dan Tak Ada Pemasukan, Pria Kampung Cireungit Bandung Terjun dari Tower 40 Meter" yang dimuat situs surabayapagi.com pada 6 November 2023.

Berikut gambar tangkapan layarnya.

<p>Gambar tangkapan layar artikel dari situs surabayapagi.com.</p>

SURABAYAPAGI.com, Bandung - Seorang pemuda berinisial KK (25), warga asal Kampung Cireungit Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung, tiba-tiba nekat melompat dari tower provider setinggi 40 meter pada Minggu (05/11/2023) sekitar pukul 13.47 WIB.

Aksinya itu diduga lantaran korban mengalami depresi. Saat jatuh, ia masih bernyawa hingga langsung dilarikan ke Rumah Sakit Otista di Soreang menggunakan ambulans Desa Tanjungsari. Namun sayangnya, nyawa KK pun akhirnya tidak tertolong dan meninggal dunia di rumah sakit setelah setengah badannya nyaris remuk.

Sebelum korban loncat, kata dia, jajaran kepolisian sempat mengimbau agar segera turun. Pasalnya kejadian tersebut sempat menghebohkan warga yang tinggal di sekitar tower telekomunikasi tersebut.

"Naik pagar yang berduri itu pak. Kemudian sempat mengucapkan Astagfirullah Al Adzim tiga kali sebelum naik ke tower," kata seorang warga yang tidak mau disebut namanya.

Menurut Yusuf, pihaknya bergerak cepat datang ke lokasi, hanya dua menit, karena kebentulan ada kegiatan pengamanan di dekat lokasi.

"Di situ juga udah banyak saksi, ibunya, saudaranya, dan sebagainya. Keluarganya, tetangganya, petugas sempat ngebujuk," tuturnya, Senin (06/11/2023).

Bahkan ibu korban pun terus membujuk sambil menangis. "Turun jang turun..nanaonan kikituan," kata saksi menirukan ucapan ibu korban.

Menurut Yusuf, KK (22) adalah warga Kampung Cireungit RT 01/RW 01, sedangkan TKP berada di RT 01/RW 03 masih di Kampung Cireungit. Jadi, menurutnya, korban dikeluarkan dari pekerjaannya (PHK) sehingga depresi karena tak ada masukan. Menurut Yusuf, KK dikeluarkan pada hari Selasa (31/10/2023).

"Ya karena enggak ada penghasilan, terus dikeluarkan kerja pada (hari) Selasa kemarin. Tidak ada masalah dengan kerjaan dia, itu informasi dari keluarganya," ujar Yusuf.

Informasi tentang seorang pria terjun dari sebuah tower di Bandung juga dimuat artikel berjudul "Depresi Tak Kunjung Dapat Pekerjaan, Pria asal Kabupaten Bandung Bunuh Diri Loncat dari Tower 40 Meter" dari situs kompas.com. Namun dalam artikel tersebut, pria yang nekat terjun itu bukan seorang caleg di Jatim.

<p>Gambar Tangkapan Layar Artikel dari Situs kompas.com.</p>

KOMPAS.com - Seorang pria berinisial KK (22) warga Kampung Cirengit, Desa Tanjungsari, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat nekat terjun dari tower provider setinggi 40 meter pada Minggu (5/11/2023).

Foto serta video aksi yang dilakukan sempat tersebar di grup WhatsApp, sejak Minggu sore. Dalam video tersebut terlihat korban tengah menaiki tower provider dan langsung melompat.

Kapolsek Cangkuang IPTU Yusuf Juhara membenarkan kejadian tersebut. Sebelum korban loncat, kata dia, jajaran kepolisian sempat mengimbau agar segera turun.

Bahkan, keluarga korban pun sudah berada di lokasi sejak menerima laporan bahwa korban tengah berupaya bunuh diri dengan cara melompat dari tower setinggi 40 meter.

"Setelah diimbau beberapa kali itu korban sempat duduk kembali," katanya dikonfirmasi melalui saluran telepon, Minggu (5/11/2023).

Yusuf mengungkapkan, korban melompat dari tower pada pukul 14.24 WIB. Korban, kata dia, lebih dulu tersangkut di kabel PLN sebelum jatuh ke bawah. "Dia langsung jatuh ke bawah atau lantai yang di keramik dan kemudian di luar tower. Kemudian setelah itu jatuhnya tengkurap," jelasnya.

Ia menambahkan, korban tak langsung meninggal dunia di tempat. Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit (RS) Otista Soreang.

"Enggak langsung meninggal, sempat dibawa ke RS pakai ambulance desa. Setelah sampai RS kemudian diperiksa medis kemudian dinyatakan meninggal dunia," ujarnya.

Menurutnya, korban melakukan aksi nekad tersebut karena depresi lantaran tak kunjung mendapatkan pekerjaan usai di-PHK perusahaan sebelumnya.

"Kalau dari keterangan keluarganya gitu, enggak dapat kerjaan setelah dikeluarkan dari pekerjaannya yang dulu," ungkapnya.

Yusuf membantah bahwa korban melakukan hal tersebut karena memiliki persoalan di pekerjaannya.

"Ya karena enggak ada penghasilan, terus dikeluarkan kerja.Tidak ada masalah dengan kerjaan dia, itu informasi dari keluarganya," ujar Yusuf .

Video identik juga pernah diunggah oleh akun X @REP0RT_ID pada 5 November 2023. Berikut gambar tangkapan layarnya.

<p>Gambar tangkapan layar video dari akun X @REP0RT_ID.</p>

"Seorang pria nekat bunuh diri, loncat dari atas Tower di Kp.Cirengit Kec.Cangkuang kab.bandung

Minggu (05-11-2023)," tulis akun X @REP0RT_ID.

 

Referensi:

https://surabayapagi.com/read/depresi-di-phk-dan-tak-ada-pemasukan-pria-kampung-cireungit-bandung-terjun-dari-tower-40-meter

https://bandung.kompas.com/read/2023/11/05/210057978/depresi-tak-kunjung-dapat-pekerjaan-pria-asal-kabupaten-bandung-bunuh-diri

https://twitter.com/REP0RT_ID/status/1721116694570324185

 

Kesimpulan

Video yang diklaim seorang caleg di Jatim stres dan nekat melompat dari tower pemancar sinyal ternyata tidak benar. Faktanya, pria yang nekat melompat dari atas tower bukan seorang caleg dari Jatim, melainkan seorang warga Kampung Cirengit, Cangkuan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Peristiwa itu terjadi pada 5 November 2023 lalu, jauh sebelum hari pencoblosan Pemilu 2024.

KONTAK BANTUAN

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Banner Cek Fakta: Salah
Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya