Cegah Terpapar Hoaks, Mahasiswa Diimbau Selektif Terhadap Informasi dari Media Sosial

Hoaks seringkali disebarkan dengan motif yang tidak jelas, bahkan beberapa di antaranya sengaja disebarkan untuk menyesatkan. Karena itu penting bagi semua masyarakat termasuk mahasiswa untuk selektif menerima informasi.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 03 Mar 2024, 12:00 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2024, 12:00 WIB
Ilustrasi Literasi Digital
Ilustrasi Literasi Digital (Liputan6.com/Trie Yasni)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur, Muhammad Faisal mengingatkan, para mahasiswa pentingnya mendapatkan informasi yang benar dan valid tentang peristiwa yang terjadi saat ini.

Menurut Faisal, kemajuan teknologi dan kecepatan informasi membuat orang tidak bertanggung jawab semakin mudah menyebarkan berita bohong atau hoaks yang dapat menimbulkan dampak serius bagi masyarakat.

"Kami berharap para mahasiswa lebih selektif dalam menerima informasi dari media sosial atau dunia digital lainnya. Cek dulu kebenarannya, sumber datanya, apakah sudah sesuai dengan fakta yang terjadi," kata Faisal pada kegiatan Sosialisasi Antihoaks yang diikuti ratusan mahasiswa dilansir dari Antara, Minggu (3/3/2024).

Faisal mengatakan bahwa hoaks yang beredar di media sosial seringkali disebarkan dengan motif yang tidak jelas, bahkan beberapa di antaranya sengaja disebarkan untuk menyesatkan.

Menurutnya, hoaks disebarkan dengan tujuan membuat masyarakat bingung dan salah mengambil keputusan. Faisal juga mengingatkan mahasiswa dan masyarakat lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi, terutama jika sumbernya tidak jelas.

"Jangan ikut-ikutan menyebarkan hoaks karena banyak judul yang terlalu bombastis dan tidak masuk akal," ucap Faisal.

Faisal menyebut bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa informasi palsu atau hoaks paling banyak disebarkan melalui grup WhatsApp keluarga.

Oleh karena itu, ia mengajak, masyarakat untuk lebih waspada dan kritis dalam menyikapi informasi yang diterima, serta berperan aktif dalam memerangi penyebaran hoaks.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya