Tekan Penyebaran Hoaks, Pemprov Kalteng Optimalkan Medsos Sebagai Sarana Edukasi Warga

Pemprov Kalteng terus berupaya menekan penyebaran informasi palsu atau hoaks di tengah masyarakat. Salah satu langkahnya yaitu dengan mengoptimalkan medsos sebagai sarana edukasi.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 01 Mei 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2024, 17:00 WIB
Ilustrasi Literasi Digital
Ilustrasi Literasi Digital (Liputan6.com/Trie Yasni)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terus berupaya menekan penyebaran informasi palsu atau hoaks di tengah masyarakat. Salah satu langkahnya yaitu dengan mengoptimalkan konten media sosial untuk menyosialisasikan sekaligus mengedukasi masyarakat.

"Pada era digital saat ini, kita harus mampu berpacu dan beradaptasi, termasuk mengoptimalkan media sosial sebagai sarana sosialisasi dan mengedukasi masyarakat," kata Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfosantik) Kalteng, Agus Siswadi di Palangka Raya dilansir dari Antara, Rabu (1/5/2024).

Menurut dia, hal ini sudah seharusnya dilakukan karena kemajuan teknologi informasi telah dimanfaatkan sebagian besar masyarakat, tidak hanya di perkotaan, tetapi juga perdesaan.

"Kami berupaya membuat konten-konten positif sebagai sarana penyampaian program dan kegiatan pemerintah, termasuk hasil pembangunan agar masyarakat dapat mengetahui," ucap Agus.

Selain itu, kata Agus, pihaknya juga berupaya meningkatkan akses masyarakat terhadap konten positif saat membuka media sosial.

"Ini sekaligus upaya mencegah maupun menanggulangi peredaran hoaks maupun konten-konten negatif atau kurang bermanfaat di media sosial, salah satunya dengan menghadirkan hal-hal positif dan bermanfaat," jelasnya.

Agus mencontohkan, peluncuran logo Hari Jadi Ke-67 Provinsi Kalimantan Tengah dengan memanfaatkan sarana media sosial, pihaknya membuat konten mengedukasi masyarakat yang memuat informasi lengkap tentang arti dan makna logo tersebut.

Agar hal ini bisa optimal, menurut dia, Pemprov Kalteng telah memberikan pelatihan terhadap aparatur sipil negara (ASN) agar makin optimal dalam pembuatan berita, pengelolaan konten media sosial, maupun situs web resmi pemerintah.

"Kami melakukan hal ini karena situs web maupun media sosial resmi instansi pemerintah memiliki peranan besar pada era teknologi informasi yang berkembang pesat seperti saat ini," tambah Agus.

Selain sebagai sarana publikasi yang strategis dan luas tentang potensi daerah, kata Agus, juga termasuk untuk menyampaikan berbagai capaian pembangunan serta prestasi lainnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya