Hoaks Terkini Seputar Kesehatan, Simak Daftarnya Biar Tak Terpengaruh

Berdasarkan catatan Kementerian Komunikasi dan Informatika jumlahnya mencapai 2.357 isu hingga Desember 2023. Cek Fakta Liputan6.com pun telah mengungkap sejumlah hoaks seputar kesehatan, apa saja ragamnya? Simak artikel berikut ini.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 02 Jul 2024, 11:35 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2024, 11:00 WIB
Ilustrasi hoaks
Ilustrasi hoaks

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks seputar kesehatan peredarannya menempati urutan pertama di media sosial, berdasarkan catatan Kementerian Komunikasi dan Informatika jumlahnya mencapai 2.357 isu hingga Desember 2023.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah mengungkap sejumlah hoaks seputar kesehatan, informasi bohong ini didapati setelah melakukan penelusuran pada sejumlah informasi yang viral.

Agar tidak menjadi korban hoaks seputar kesehatan, simak daftar terkini hoaks seputar kesehatan di bawah ini.

Video Pengobatan Hipertensi dengan Air Garam

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video tentang pengobatan hipertensi dengan air garam, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 28 Juni 2024.

Unggahan klaim video tentang pengobatan hipertensi dengan air garam menampilkan Najwa Shihab sednag berbicara sebagai berikut.

"Juni 2024 di Indonesia akan berakhir epidemi hipertensi dan sekarang semua orang Indonesia akan hidup dengan kehidupan yang penuh, Isman Firdaus bersama dokter-doketer kardiolog terbaik telah menemukan metode air garam yang benar-benar revolusioner yang menemukan hipertensi dalam 24 jam."

Kemudian video tersebut dilanjutkan dengan menayangkan seorang lelaki yang menggunakan jas putih, sedang berbicara.

Berikut transkrip pembicaraanya.

"Nama saya Isman Firdaus setelah 877 eksperimen ilmiah yang gagal dan lebih dari 10 miliar rupiah yang dihabiskan.

Kami menemukan penyebab sebenarnya dari hipertensi yang tidak ada hubungannya dengan gaya hidup pola makan apalagi usia anda.

Sebenarnya hipertensi disebabkan oleh satu molekul beracun yang saat ini berada di tubuh anda dan membuat dinding pembuluh darah kaku, memperburuk aliran darah dan tidak ada obat-obatan medis yang mahal atau operasi yang dapat secara efektif mempengaruhinya. Ada solusinya kami mempersembahkan kepada anda metode air garam rumah yang benar-benar revolusioner yang menetralisir hipertensi dengan kemungkinan 100% tonton presentasi video singkat saya sekarang karena ini hanya akan tersedia untuk tiga orang dan kemudian akan dihapus bertindaklah sekarang Klik tombol di bawah ini dan mulailah menonton."

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"🚨Jika Anda menghadapi penyakit kardiovaskular, gunakan metode unik ini agar besok Anda dapat sepenuhnya sembuh dengan kepastian 100%.🚨

Nama saya Isman Firdaus, setelah 877 percobaan ilmiah yang gagal dan lebih dari 10 miliar rupiah yang dihabiskan, kami menemukan penyebab sebenarnya hipertensi, yang tidak ada hubungannya dengan gaya hidup Anda, genetika, atau usia. Sebenarnya, hipertensi disebabkan oleh satu molekul beracun yang saat ini ada di tubuh Anda dan membuat dinding pembuluh darah menjadi kaku, sehingga menghambat aliran darah. Dan tidak ada obat-obatan medis yang mahal dan operasi yang bisa mempengaruhinya dengan baik.

Ada solusinya! Kami memperkenalkan metode rumahan yang benar-benar revolusioner, yang menetralisir hipertensi dengan kepastian 100%.

Tonton presentasi video singkat saya sekarang juga, karena hanya tersedia untuk 3 orang, dan akan dihapus setelah itu, bertindaklah sekarang juga!

Klik tombol di bawah ini dan mulailah menonton!"

Benarkah klaim video tentang pengobatan hipertensi dengan air garam? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini....

 

Pijat Jari Jempol Kaki 10 Menit Bisa Sembuhkan Sakit Gigi

Beredar kembali di media sosial postingan cara menyembuhkan sakit gigi dengan memijat bagian jari jempol kaki. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 11 Juni 2024.

Dalam postingannya terdapat video dengan narasi yang menyebutkan jika mengalami sakit gigi bagian atas maka bisa sembuh dengan dipijat bagian bawah jari jempol kaki. Sebaliknya jika mengalami sakit gigi bagian bawah maka bisa dipijat pada bagian atas jari jempol kaki selama 10 menit.

Video itu disertai narasi "Sakit sembuh dalam hitungan menit"

Lalu benarkah postingan cara menyembuhkan sakit gigi dengan memijat bagian jari jempol kaki? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini....

Berantai Klaim Bahaya Terkait WHO Pandemic Treaty

Beredar melalui media sosial dan aplikasi percakapan pesan berantai yang mengklaim bahaya terkait WHO Pandemic Treaty. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 21 Mei 2024.

Berikut isi postingannya:

"Masalahnya jika Tanggal 27 Mei 2024 WHO Pandemy Treaty di tandatangani oleh Pejabat Indonesia Herbal, bekam, pijat, pengobatan alami, di larang.

Di anggap melanggar hukum Bisa di penjara atau denda Rp500 juta

Tidak bisa menolak vaksinasi, kalau menolak masuk penjara atau denda Rp 500 juta

Berlaku 30 hari setelah penandatanganan WHO Pandemy TreatyJadi kedaulatan kesehatan Rakyat Indonesia sudah tidak ada lagi

Semua hanya atas instruksi WHO, jika sakit di rawat di rumah , ketahuan oleh aparat, maka akan di ambil paksa di bawa ke RS, dan dilakukan pengobatan cara WHO

Ini yg jadi masalah besar, rakyat Indonesia dalam pembunuhan secara sistematis.

Sudah ada beberapa Negara yg menolak WPT ini

Jepang, Rusia, Selandia Baru, Inggris sudah menolak

Tinggal sebentar lagi tgl 27 MeiHarusnya kita bersama menolak, kalau tidak banyak yg menolak , Bakal di tandatangani pejabat pro WHO.

*BAHAYA WHO PANDEMI TREATY"

Lalu benarkah pesan berantai yang mengklaim bahaya terkait WHO Pandemic Treaty? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini......

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya