Waspada Penipuan Rekrutmen CPNS! Kenali Ragam Modusnya

Rekrutmen CPNS selalu menjadi incaran para penipu, agar tidak menjadi korban, simak daftar modusnya dalam artikel berikut ini.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 23 Agu 2024, 21:00 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2024, 21:00 WIB
Ribuan Pelamar Ikuti Tes CPNS Kemenkumham
Peserta tes seleksi CPNS Kemenkumham saat menjawab soal dengan sistem CAT di gedung BKN, Jakarta, Senin (11/9). Pada 2017, tercatat 1.116.138 pelamar CPNS mendaftar di lingkungan Kemenkumham. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta- Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Prospek menjadi abdi negara dengan segala tunjangan dan kesejahteraan yang ditawarkan menjadi daya tarik tersendiri. Namun, di balik euforia tersebut, terkadang muncul oknum-oknum yang memanfaatkan momentum ini untuk melakukan penipuan.

Modus penipuan CPNS semakin beragam dan canggih, sehingga calon pelamar perlu waspada dan memiliki pengetahuan yang cukup untuk menghindari jebakan mereka. Agar tidak menjadi korban, kenali beberapa modus penipuan rekrutmen CPNS yang sering terjadi:

1. Penipuan Berkedok Situs Web Palsu

Penipu biasanya membuat situs web palsu yang menyerupai situs resmi instansi pemerintah atau BKN (Badan Kepegawaian Negara). Situs ini berisi informasi rekrutmen CPNS yang tidak valid, bahkan meminta calon pelamar untuk mengisi formulir pendaftaran dan mengirimkan data pribadi. Tujuannya adalah untuk mendapatkan akses data pribadi calon pelamar dan menggunakannya untuk melakukan penipuan lainnya.

Ciri-ciri Situs Web Palsu:

* Alamat situs web tidak resmi: Situs resmi BKN biasanya memiliki alamat domain .go.id, sedangkan situs palsu sering menggunakan domain .com, .net, atau .org.

* Desain dan tata letak situs web yang mencurigakan: Situs web palsu biasanya memiliki desain dan tata letak yang tidak rapi, font yang berbeda-beda, dan gambar yang tidak jelas.

* Informasi yang tidak akurat atau tidak lengkap: Situs web palsu mungkin menampilkan informasi yang tidak sesuai dengan informasi resmi yang dipublikasikan oleh BKN atau instansi terkait.

* Kontak yang tidak jelas: Situs web palsu mungkin tidak memiliki alamat email atau nomor telepon yang valid.

 

2. Penipuan Berkedok Pengumuman Rekrutmen Palsu

Penipu dapat menyebarkan pengumuman rekrutmen CPNS palsu melalui media sosial, email, atau pesan singkat. Pengumuman ini biasanya berisi informasi yang tidak valid, seperti formasi yang tidak ada, persyaratan yang tidak sesuai, atau jadwal seleksi yang tidak benar.

Ciri-ciri Pengumuman Rekrutmen Palsu:

* Sumber informasi yang tidak jelas: Pengumuman tersebut tidak berasal dari situs resmi BKN atau instansi terkait.

* Informasi yang tidak sesuai dengan informasi resmi: Pengumuman tersebut mungkin berisi informasi yang tidak sesuai dengan informasi yang dipublikasikan oleh BKN atau instansi terkait.

* Pengumuman yang terkesan terburu-buru: Penipu mungkin menggunakan bahasa yang terkesan mendesak dan terburu-buru untuk mendorong calon pelamar agar segera mengirimkan data pribadi.

* Pengumuman yang dibagikan melalui akun media sosial yang tidak resmi: Pengumuman tersebut mungkin dibagikan melalui akun media sosial yang tidak terverifikasi atau tidak memiliki kredibilitas.

 

Modus Berikutnya

3. Penipuan Berkedok Pengurusan Administrasi

Penipu menawarkan jasa untuk membantu mengurus administrasi pendaftaran CPNS, seperti pengisian formulir, pembuatan akun, atau pengurusan dokumen. Namun, pada kenyataannya, jasa tersebut tidak valid dan calon pelamar akan dirugikan secara finansial.

Ciri-ciri Penipuan Pengurusan Administrasi:

* Penawaran jasa yang terkesan cepat dan mudah: Penipu menjanjikan proses pengurusan administrasi yang cepat dan mudah tanpa usaha.

* Pembayaran yang tidak sesuai dengan aturan: Penipu meminta pembayaran yang tidak sesuai dengan ketentuan resmi pendaftaran CPNS.

* Tidak ada bukti transaksi atau dokumen resmi: Penipu tidak memberikan bukti transaksi atau dokumen resmi terkait jasa yang ditawarkan.

 

4. Penipuan Berkedok Tes Seleksi Palsu

Penipu mengadakan tes seleksi CPNS palsu dengan tujuan untuk mendapatkan uang dari calon pelamar. Tes ini biasanya dilakukan secara online atau offline dengan menggunakan soal-soal yang tidak sesuai dengan standar resmi BKN.

Ciri-ciri Tes Seleksi Palsu:

* Lokasi dan waktu tes yang tidak jelas: Penipu tidak memberikan informasi yang jelas tentang lokasi dan waktu tes.

* Soal-soal yang tidak sesuai dengan standar resmi BKN: Soal-soal yang diberikan biasanya mudah atau tidak relevan dengan materi ujian CPNS.

* Peserta tes yang tidak terdaftar: Penipu mungkin tidak memiliki daftar peserta tes yang jelas dan terverifikasi.

 

5. Penipuan Berkedok Pengumuman Kelulusan Palsu

Penipu mengirimkan informasi pengumuman kelulusan CPNS palsu melalui email, pesan singkat, atau media sosial. Informasi tersebut biasanya berisi nama calon pelamar, nomor ujian, dan informasi lain yang terkesan resmi. Tujuannya adalah untuk menipu calon pelamar agar mengirimkan uang untuk biaya pengurusan kelulusan atau pemberkasan.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya