Liputan6.com, Jakarta - Penyakit polio masih menjadi ancaman bagi anak-anak khususnya di bawah usia 5 tahun. Penyakit tersebut menyerang sistem saraf dalam tubuh dan bahkan dapat menyebabkan kelumpuhan.
Pemerintah terus melakukan pencegahan penularan polio di masyarakat. Direktur Pengelolaan Imunisasi, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, dr. Endang Budi Hastuti mengatakan, pencegahan polio bisa dilakukan dengan imunisasi pada anak.
Advertisement
Baca Juga
Ia mengatakan bahwa telah dilakukan berbagai upaya untuk menyampaikan informasi terkait imunisasi polio kepada orangtua dan masyarakat.
"Mengajak masyarakat dan orangtua untuk melakukan imunisasi ini sudah dilakukan dengan berbagai upaya untuk menyampaikan informasi terkait imunisasi polio," kata Endang.
Endang menjelaskan bahwa perluasan informasi ini melibatkan berbagai pihak, seperti organisasi profesional, lintas sektor, tokoh masyarakat, dan tenaga kesehatan.
"Ini dengan harapan agar masyarakat lebih sadar pentingnya imunisasi dan mau membawa anak-anak mereka untuk diimunisasi," tambah dia.
Lalu, apa itu polio?
Dikutip dari siloamhospitals.com, poliomyelitis atau lebih dikenal dengan sebutan polio adalah salah satu penyakit yang menyerang sistem saraf dalam tubuh. Penyakit polio disebabkan oleh infeksi virus yang bernama poliovirus.
Dikutip dari diskes.badungkab.go.id, polio adalah penyakit virus yang sangat menular, sebagian besar menyerang anak-anak dibawah usia 5 tahun. Virus polio memasuki tubuh melalui mulut, dalam air atau makanan yang telah terkontaminasi dengan bahan feses dari orang yang terinfeksi.Â
Penyebab Polio
Penyebab polio adalah virus yang memiliki nama serupa yaitu poliovirus. Virus polio tersebut dapat menyerang manusia melalui rongga mulut serta hidung. Kemudian, virus akan memasuki aliran darah sehingga mengakibatkan kerusakan pada saraf.
Penularan polio ini rentang terjadi apabila seseorang melakukan kontak langsung dengan tinja dan cairan tubuh penderitanya. Selain itu, polio juga dapat ditularkan melalui makanan serta minuman yang terkontaminasi virus polio.
Di samping itu, ada beberapa faktor resiko yang menyebabkan seseorang terjangkit penyakit polio. Berikut penjelasannya.
- Belum mendapatkan vaksinasi polio sewaktu kecil
- Tinggal di daerah yang kurang terjaga kebersihannya dan akses air bersihnya sangat terbatas
- Menjadi penyakit autoimunÂ
Â
Gejala Polio
Polio adalah penyakit yang kerap kali tidak disadari oleh penderitanya karena sering tidak menimbulkan gejala. Walau begitu, tetap ada gejala polio yang perlu diwaspadai. Gejala polio ini terbagi menjadi 2 jenis, yaitu polio paralisis dan non paralisis.Â
Polio Non-Paralisis
Polio non-paralisis adalah jenis polio bersifat ringan dan cenderung tidak mengakibatkan kelumpuhan. Adapun gejala polio non-paralisis antara lain :
- Mual dan muntah
- Radang tenggorokan
- Pusing atau sakit kepala
- Lemas
- Leher dan punggung terasa kakuÂ
- Umumnya, gejala polio non-paralisis ini akan dialami oleh penderitanya dalam kurun waktu 7 sampai 10 hari. Setelah ini, gejala tersebut akan hilang dengan sendirinya.
Paralisis
Polio paralisis adalah jenis polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Biasanya, gejala polio paralisis akan serupa dengan non-paralisis di minggu pertama terinfeksi. Setelah 1 minggu, beberapa gejala dari polio paralisis yang akan muncul yaitu;
- Nyeri otot
- Otot terasa menegang
- Lengan dan tungkai terasa sangat lemas
- Penurunan atau bahkan kehilangan reflek tubuhÂ
Â
Advertisement
Cara Transmisi atau Penularan Polio
Polio menyebar melalui kontak orang ke orang. Ketika seorang anak terinfeksi virus polio liar, virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan berkembang biak di usus. Ini kemudian dibuang ke lingkungan melalui komunitas, terutama dalam situasi kebersihan dan sanitasi yang buruk.
Virus tidak akan rentan menginfeksi dan mati bila seorang anak mendapatkan imunisasi lengkap terhadap polio. Polio dapat menyebar ketika makanan atau minuman terkontaminasi oleh feses. Ada juga bukti bahwa lalat dapat secara pasif memindahkan virus polio dari feses ke makanan.
Kebanyakan orang yang terinfeksi virus polio tidak memiliki tanda-tanda penyakit dan tidak pernah sadar bahwa merekla telah terinfeksi. Orang-orang tanpa gejal ini membawa virus dalam usus mereka dan dapat diam-diam menyebarkan infeksi ke ribuan orang lain.
Pencegahan Polio
Cara mencegah polio adalah dengan imunisasi atau vaksinasi. Sebab, hingga kini peneliti dan ahli kesehatan belum menemukan obat untuk menyembuhkan polio. Penyeakit tersebut hanya bisa dicegah dengan imunisasi. Vaksin aman dan efektif dengan vaksin polio oral (OPV) dan vaksin polio yang tidak aktif (IPV).