Menko Polhukam Ajak Media Massa Tangkal Hoaks Selama Pilkada 2024

Menko Polhukam Hadi Tjahjanto meminta seluruh instansi di bawahnya untuk bekerja sama dengan media massa dalam menangkal hoaks selama Pilkada 2024.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 05 Sep 2024, 13:00 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2024, 13:00 WIB
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (27/5/2024) (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (27/5/2024) (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Hadi Tjahjanto mengimbau, seluruh jajarannya untuk bekerja sama dengan media massa dalam menangkal informasi palsu atau hoaks selama Pilkada 2024.

Hadi menekankan, pentingnya peningkatan kualitas dan kemampuan dalam menjalankan tugas dan fungsi, terutama dalam mendukung proses Pilkada yang informatif dan transparan.

"Tingkatkan kualitas dan kemampuan dalam menjalankan tugas dan fungsi, khususnya dalam mendukung proses pilkada yang informatif dan transparan," ujar Hadi saat membuka acara diskusi dengan para pemimpin media massa di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, dilansir dari Antara, Kamis (5/9/2024).

Ia menilai, media massa berperan mendidik masyarakat dengan menyajikan berita yang berimbang dan penuh fakta. Peran ini sangat penting dalam menangkal hoaks terkait Pilkada yang beredar di media sosial.

Menurut Hadi, penyebaran isu hoaks di media sosial sangat berbahaya karena dapat menyulut konflik di tengah masyarakat. Ia menambahkan bahwa konflik tersebut bisa berkembang menjadi besar dan menciptakan situasi yang tidak kondusif.

Oleh karena itu, Hadi berharap, pemerintah dan media massa dapat berkolaborasi untuk menekan potensi konflik selama Pilkada melalui pemberitaan yang akurat dan berimbang.

"Seluruh bangsa Indonesia berharap insan pers terus menjadi penopang demokrasi yang sehat, kuat, dan berkualitas," tambah Hadi.

Senada dengan Hadi, Tenaga Ahli Utama Menteri Dalam Negeri, Suhajar Diantoro yang juga hadir dalam acara tersebut menyatakan bahwa kontestasi pemilu berpotensi menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat hanya karena perbedaan dukungan.

Kelompok-kelompok tersebut, lanjut Suhajar, akan mudah terpancing dalam keributan akibat terpengaruh oleh informasi hoaks yang menyesatkan terkait pilkada.

"Kami berharap kawan media bisa mengelola potensi konflik yang ada sehingga tidak berkembang menjadi kekerasan fisik," kata Suhajar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya