Apa itu Literasi Digital? Ini Penjelasan dan Manfaatnya

Kemenkomdigi mendorong seluruh masyarakat untuk meningkatkan kecakapan pemanfaatan teknologi digital melalui literasi digital. Berikut penjelasan dan manfaatnya.

oleh Tim Cek Fakta diperbarui 14 Nov 2024, 10:00 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2024, 10:00 WIB
Ilustrasi Literasi Digital
Ilustrasi Literasi Digital (Liputan6.com/Trie Yasni)

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan teknologi di Indonesia memudahkan setiap orang mendapatkan informasi. Selain itu, situasi tersebut juga mendorong terciptanya ekosistem digital.

Seiring dengan berkembangnya teknologi dan mudahnya memperoleh informasi, masyarakat perlu meningkatkan literasi digital. Hal ini yang terus didorong oleh pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital.

Ditjen Aptika Komdigi terus berupaya mendukung percepatan informasi digital dengan fokus pada pengembangan talenta digital melalui gerakan nasional literasi digital. Sebanyak 24 juta orang telah mengikuti peningkatan literasi digital melalui Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) sejak 2017.

Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria menyatakan, GNLD memperkuat kecakapan digital dasar masyarakat dalam mencegah penyebaran konten negatif, serta menciptakan ruang digital yang produktif.

"Bersama dengan 142 mitra dari berbagai latar belakang seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, kegiatan literasi digital telah diikuti hingga 24.640.451 peserta di seluruh Indonesia hingga akhir 2023," ungkapnya dikutip dari laman komdigi.go.id, Rabu (13/11/2024).

Melalui Program Literasi Digital, Kemenkomdigi mendorong seluruh masyarakat untuk meningkatkan kecakapan pemanfaatan teknologi digital khususnya pada empat pilar literasi digital yang meliputi, digital skills, digital safety, digital culture, dan digital ethics.

Masih dikutip dari laman komdigi.go.id, literasi digital adalah kemampuan individu untuk mengakses, memahami, membuat, mengomunikasikan, dan mengevaluasi informasi melalui teknologi digital yang bisa diterapkan dalam kehidupan ekonomi dan sosial. Berikut manfaat literasi digital.

1. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis

Literasi digital membantu masyarakat untuk lebih kritis dalam menyaring informasi yang diterima, terutama di media sosial. Ini sangat penting untuk menghindari penyebaran hoaks atau informasi yang menyesatkan.

2. Mendukung Keselamatan di Dunia Maya

Dengan memahami aspek digital safety, masyarakat dapat melindungi data pribadi mereka serta menghindari ancaman seperti penipuan online dan peretasan.

3. Memperkuat Etika Bermedia Sosial

Digital ethics menekankan pentingnya menjaga etika dalam berinteraksi di ruang digital, seperti menghindari ujaran kebencian dan konten negatif. Ini membantu menciptakan lingkungan digital yang lebih positif dan sehat.

4. Memperluas Kesempatan Ekonomi dan Karir

Kecakapan digital memungkinkan individu untuk beradaptasi dengan tren pekerjaan modern, terutama dalam bidang digital marketing, e-commerce, dan pekerjaan jarak jauh.

Kominfo juga menyediakan pelatihan khusus, seperti Digital Talent Scholarship (DTS), untuk meningkatkan keterampilan digital pada level lebih tinggi.

 

Penulis: Aqmarina Aulia Jami

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya