Awas Hoaks, Simak Cara Tepat Hadapi Penyakit Saat Pancaroba

Sejumlah penyakit kerap muncul saat musim pancaroba, misalnya saja Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan influenza. Berikut tips menghadapi penyakit tersebut.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 19 Des 2024, 21:00 WIB
Diterbitkan 19 Des 2024, 21:00 WIB
Cuaca Ekstrem Jakarta, Warga Diimbau Kurangi Aktivitas di Luar Rumah
Pejalan kaki menggunakan payung saat hujan deras di kawasan Thamrin, Jakarta, Rabu (23/11/2022). Sejak Oktober, DKI Jakarta mulai memasuki musim penghujan yang sudah masuk ke dalam tahap ekstrem. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah penyakit kerap muncul saat musim pancaroba, misalnya saja Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan influenza. Medical Manager Halodoc, dr. Monica Cynthia Dewi memberikan sejumlah tips untuk menghadapi penyakit musiman tersebut.

Monica mengatakan, pihaknya mencatat bahwa dua penyakit musiman tersebut menjadi keluhan yang paling banyak dikonsultasikan, dengan tren peningkatan pada November-Desember.

Selain itu, hampir 50 persen dari keluhan gangguan pernapasan pada periode tersebut dialami oleh masyarakat usia produktif di rentang usia 25-35 tahun.

Meski tergolong penyakit ringan, gejala dari penyakit musiman tersebut tidak boleh dianggap remeh. Monica mengutip penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Occupational and Environmental Medicine, yang menunjukkan bahwa influenza dapat mengurangi produktivitas pekerja hingga 67-74 persen.

Monica menambahkan, penelitian dari Current Medical Research and Opinion menemukan bahwa batuk dan pilek (salesma) menyebabkan penurunan produktivitas sebesar 26,4 persen.

"Perubahan suhu ekstrem antara hujan dan panas dapat melemahkan daya tahan tubuh, membuat masyarakat lebih rentan terhadap infeksi virus dan bakteri. Meski tampak ringan, penyakit musiman ini sering kali mengganggu produktivitas, terutama saat kita harus menyelesaikan pekerjaan akhir tahun atau mempersiapkan liburan," ujar Monica dilansir dari Antara, Kamis (19/12/2024)..

Untuk itu, Monica menyarankan masyarakat agar segera mencari bantuan medis apabila gejala tidak membaik dalam 2-3 hari, meskipun sudah mengonsumsi obat yang biasa digunakan. Apalagi jika mengalami demam tinggi lebih dari 38 derajat Celcius selama lebih dari dua hari.

"Mengalami kesulitan bernapas atau nyeri dada, gejala mengganggu aktivitas sehari-hari seperti pekerjaan atau perencanaan liburan," kata dia.

Selain itu, Monica juga memberikan beberapa tips bagi para pekerja agar tetap sehat meski harus menuntaskan pekerjaan sambil mempersiapkan liburan menjelang akhir tahun.

"Jaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan minum suplemen vitamin. Manfaatkan layanan kesehatan digital untuk mendapatkan pengobatan cepat dari ahli, lakukan tindakan preventif seperti suntik vitamin C atau vaksinasi flu," ujarnya.

 

Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.

Caranya mudah:

* Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse

* Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”

* Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”

* Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya