Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Video Streaming Indonesia (AVISI) dan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) berkomitmen memerangi pembajakan konten digital, yang semakin mengancam keberlangsungan industri kreatif nasional. Keduanya pun menjalin kerja sama strategis.
Badan Perfilman Indonesia (BPI) juga mendukung inisiatif ini sebagai upaya kolektif menekan praktik ilegal yang merugikan sineas, kreator konten, serta ekosistem ekonomi digital secara keseluruhan.
“AMSI siap bekerja sama dengan AVISI dan komunitas perfilman dalam meningkatkan kesadaran media terhadap dampak promosi situs penyiaran ilegal. Kami juga akan menindaklanjuti laporan terkait media yang memuat tautan bajakan, karena media memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga ekosistem digital yang sehat,” Ketua Umum AMSI, Wahyu Dhyatmika, dalam keterangan resminya, Selasa (11/3).
Advertisement
Wahyu menegaskan, bahwa kerja sama lintas sektor sangat diperlukan guna mengatasi dampak buruk pembajakan, terutama bagi industri media digital.
Dengan lebih dari 220 juta pengguna internet, Indonesia memang menghadapi tantangan serius dalam menangani pembajakan digital. Dari unduhan film ilegal hingga layanan streaming tanpa lisensi, fenomena ini telah menyebabkan kerugian bagi industri perfilman, media digital, serta ekosistem kreatif lainnya.
Maka itu, Gina Golda Pangaila, Wakil Sekjen AVISI, pun mengajak seluruh media untuk lebih selektif dalam pemberitaan yang terkait dengan konten digital ilegal.
“Kami percaya bahwa media memainkan peran penting dalam melawan pembajakan. Oleh karena itu, kami mengajak jurnalis dan penerbit untuk tidak menyebarkan tautan bajakan atau mengiklankan platform streaming ilegal,” tegasnya.
Penegakan Hukum Lebih Ketat
Dukungan penuh juga disampaikan oleh Ketua Umum BPI, Gunawan Paggaru, yang menyoroti dampak negatif pembajakan terhadap industri perfilman nasional.
“Para pekerja seni, investor, dan seluruh ekosistem film nasional sangat dirugikan akibat praktik ini. Jika tidak diberantas, pembajakan akan menghambat pertumbuhan industri kreatif kita,” ujarnya.
Untuk mengatasi pembajakan, diperlukan penegakan hukum yang lebih ketat, kampanye edukasi publik, serta regulasi yang lebih efektif. AVISI dan AMSI menegaskan bahwa mendukung konten legal bukan hanya persoalan kepatuhan hukum, tetapi juga investasi jangka panjang bagi keberlanjutan industri kreatif Indonesia.
Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan kesadaran kolektif dan memperkuat regulasi guna melindungi hak kekayaan intelektual. Dengan kerja sama yang lebih luas antara pelaku industri, media, dan pemerintah, ekosistem digital yang sehat dan inovatif dapat terwujud, memastikan industri kreatif Indonesia terus berkembang dan berdaya saing di tingkat global.
Advertisement
