[Arti Pemilu] Momen Pemuda Membangun Bangsa

Integritas yang kuat, inteligensi yang matang, dan kepribadian yang luhur adalah dambaan setiap bangsa kepada angkatan pemudanya.

oleh Karmin Winarta diperbarui 24 Mar 2014, 16:09 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2014, 16:09 WIB
[Arti Pemilu] Momen Pemuda dalam Pembangunan Bangsa
Integritas yang kuat, inteligensi yang matang, dan kepribadian yang luhur adalah dambaan setiap bangsa kepada angkatan pemudanya.

Liputan6.com, Jakarta Lengan bajumu singsingkan untuk negara, masa yang akan datang kewajibanmu lah, menjadi tanggunganmu terhadap nusa.

Penggalan lirik lagu ciptaan A. Simanjutak berjudul “Bangun Pemudi Pemuda” tersebut membangunkan kita bahwa peran generasi muda dalam suatu negara begitu vital. Layaknya komandan yang memimpin pasukan di barisan terdepan dalam medan pertempuran, pemuda menjadi tolak ukur untuk memimpin kemajuan setiap bangsa di dunia.

Integritas yang kuat, inteligensi yang matang, dan kepribadian yang luhur adalah dambaan setiap bangsa kepada angkatan pemudanya. Begitu vitalnya peran pemuda dalam suatu bangsa, sampai-sampai Bapak Proklamator Indonesia, Ir. Soekarno, mengatakan “berikan kepadaku seribu orang tua maka akan kucabut semeru dari akarnya, tetapi berikan kepadaku sepuluh orang pemuda maka akan kuguncangkan dunia”. Hal ini jelas memosisikan pemuda sebagai garda terdepan dalam memajukan negara. Konkretnya, peran pemuda sekarang harus difokuskan dalam pembangunan ekonomi bangsa karena angkatan kerjanya berada pada pemuda yang menjadi subjek pembangunan.

Sebagai pemuda, banyak cara agar kita dapat produktif dan berperan banyak dalam pembangunan negara. Belajar dengan sungguh-sungguh adalah modal awal selama mencari ilmu di bangku pendidikan. Modal awal tersebut yang nantinya akan membentuk kepribadian kita sebagai pemuda yang berjiwa nasionalis atau justru apatis terhadap permasalahan bangsa.

Bila kita cermati secara umum, banyak permasalahan bangsa ini yang seharusnya dapat diselesaikan oleh generasi muda, seperti pembangunan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Namun, di mana peran pemuda saat ini di tengah hiruk-pikuk permasalahan bangsa? Bila kita telusuri, terlihat bahwa para Capres yang terdaftar untuk Pemilu 2014 didominasi oleh pemimpin golongan tua.

Beberapa nama Capres yang diusung hampir semua berusia tua, yaitu usia 50-60 tahun ke atas [www.kompasiana.com]. Hal ini menandakan masih kuatnya generasi tua dalam bingkai regenerasi kekuasaan di bangsa ini. Jika kita menilik, di luar sana sudah banyak politisi muda seperti Barrack Obama atau Ed Miliband yang memimpin pada umur relatif muda. Ini seharusnya bisa menjadi pembelajaran dan juga inspirasi bagi bangsa kita untuk mendorong lahirnya kepemimpinan pemuda di momen pemilu 2014 nanti.

Sudah saatnya  kaum pemuda ‘melek’ politik agar mengetahui kondisi dan situasi di negeri ini. Pemuda tidak boleh ‘acuh tak acuh’. Ir. Soekarno pernah mengatakan, "seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia”.

Pemuda harus berperan aktif sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan dalam segala aspek pembangunan. Peran pemuda dalam partisipasi politik sangat dibutuhkan untuk menyalurkan ide-ide segar dan brilliant untuk mengubah sistem kedinastian politik negara kita dan sepatutnya lebih mengutamakan kepentingan rakyat bukan ego pribadi semata. Sudah terlalu banyak orang pintar di negeri ini, tetapi terobsesi untuk berkompetisi dalam mendulang kekayaan materi, dan melakukan praktik korupsi. Urgensi terhadap regenerasi politik, seharusnya bukan sekadar regenerasi terhadap usia, tapi juga dalam bentuk pemikiran, visi dan pandangan, nilai-nilai utama kepemimpinan, demokrasi, kesetaraan, dan kesejahteraan rakyat.

Pemuda harus mencabut egoisme yang tertanam dalam diri dan selanjutnya menanamkan jiwa nasionalisme secara turun-temurun sehingga mampu menjadikan bangsa ini terus tumbuh dan berkembang lebih baik. Pejuang bangsa yang cinta kepada tanah air daripada dollar di era modern ini sangat diharapkan tertanam dalam diri generasi muda. Semoga bisa jadi bahan renungan bagi kaum muda untuk Indonesia yang lebih baik!

Penulis:

Dian Widya Putri (@dianwidyaputri1 )
Mahasiswa Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia
Institut Pertanian Bogor

 Baca Juga:


Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

Mulai Rabu 19 Maret 2014 sampai dengan 3 April 2014, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Apa Arti Pemilu Buatmu". Ada hadiah utama LinkSys Smart Wi-Fi Router untuk satu pemenang dan merchandise spesial untuk 5 tulisan terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya