RUMAN Kedatangan Tamu Istimewa

Rombongan special itu dipimpin langsung oleh Andrew Bartles-Smith, Regional Advisor for Humanitarian Affair dari Jakarta

oleh Karmin Winarta diperbarui 05 Mei 2014, 11:14 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2014, 11:14 WIB
RUMAN Kedatangan Tamu Istimewa
Rombongan special itu dipimpin langsung oleh Andrew Bartles-Smith, Regional Advisor for Humanitarian Affair dari Jakarta

Citizen6, Banda Aceh Pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2014 kemarin Rumoh Baca Aneuk Nanggroe (RUMAN) Aceh yang berlokasi di Desa Punge Blangcut, Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh menerima kunjungan istimewa dari International Committee of the Red Cross (ICRC) atau Komite Internasional Palang Merah wilayah Asia Fasifik.

Rombongan special itu dipimpin langsung oleh Andrew Bartles-Smith, Regional Advisor for Humanitarian Affair (Penasihat Regional untuk Urusan Kemanusiaan) dari Jakarta. Mereka tiba di base camp Ruman Aceh Jumat (2/5/2014) pukul 17.15 WIB setelah sebelumnya berkunjung ke Majlis Permusyawaratan Ulama Aceh untuk mensosialisasikan buku dan modul hukum humaniter dalam islam.

Sehari sebelumnya, Kamis (1/5/2014) malam, Ahmad Arif, Pendiri sekaligus Kepala Ruman Aceh telah bertemu dan berdiskusi dengan rombongan ICRC tersebut di Hotel The Pade. Di sela-sela pertemuan hampir tiga jam itu, Ahmad Arif menceritakan sekelumit tentang khidmah kecil yang dilakukan Ruman Aceh untuk anak-anak dhuafa dan yatim di lingkungan sekitar tempat kelompok belajar itu berada.
Ternyata hal tersebut menarik perhatian mereka sehingga memutuskan untuk mengunjungi dan bertemu langsung dengan pengelola pustaka dan bimbingan belajar gratis yang baru merayakan milad pertamanya pada 8 April 2014 kemarin.

“Kami tertarik dengan ide dan kreatifitas kawan-kawan di Ruman Aceh. Karenanya kami mengunjungi Ruman Aceh untuk mengetahui lebih jauh tentang komunitas ini sekaligus berbagi informasi dan pengalaman”, ujar Melati Ida Damayanti dari ICRC.
Meski pun udara di luar base camp Ruman Aceh cukup dingin karena hujan deras yang mengguyuri tanah Ibu Kota Seranbi Mekkah. Namun, hal tersebut tak mengurangi hangatnya diskusi dan berbagi informasi antara dua komunitas yang sama-sama bergerak di bidang social dan kemanusiaan itu.

“Semasa kecil dulu saya tidak bisa merasakan serunya kegiatan bimbingan belajar karena factor ekonomi. Nah, hal tersebut tak ingin dirasakan pula oleh anak-anak kami, juga anak-anak di sekitar kami saat ini”, ungkap Riski Sopya, S.Pd, Kepala Divisi Anak Ruman Aceh kepada rombongan ICRC saat diminta menceritakan ulang latar belakang munculnya ide bimbingan belajar yang mamasuki tahun kedua ini.
Tak terasa diskusi penuh keakraban itu telah satu jam berlangsung. Sebelum berpisah, rombongan ICRC menyerahkan cindera mata berupa jam berlogo ICRC, buku agenda berisi hasil lukisan santri-santri pesantren yang mereka bina dan sedikit donasi untuk membeli makanan ringan bagi anak-anak binaan Ruman Aceh.

Sementara itu, Kepala Ruman Aceh, Ahmad Arif menyerahkan kiliping liputan media massa, baik cetak maupun elektronik tentang kegiatan komunitas kecil nan sederhana mereka kepada rombongan ICRC yang terdiri dari dua lelaki dan dua perempuan itu.

Penulis:

Rumah baca

Disclaimer

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya