Tersandung Blog Jadi Kenal Internet

Saya akan mengingat moment-moment pertama saya dalam mengakses sang maha informasi, sebut saja internet.

oleh Karmin Winarta diperbarui 21 Mei 2014, 16:16 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2014, 16:16 WIB
Tersandung Blog Jadi Kenal Internet
Saya akan mengingat moment-moment pertama saya dalam mengakses sang maha informasi, sebut saja internet.

Citizen6, Jakarta Saya akan mengingat momen-momen pertama saya dalam mengakses sang maha informasi, sebut saja internet. Yang menjadikan saya saat itu termotivasi memanfaatkan untuk banyak hal, untuk diri sendiri maupun orang lain. Saya merasakan manfaat itu. Teman seangkatan dan teman sepermainan saya masih banyak yang tidak melek internet. Why? Mereka tidak tahu bahwa internet itu adalah jendela informasi yang luas. Mereka hanya tahu internet itu ya cuma bisa facebook-an, dan bisa bbm-an saja. Alhasil, saya yang memandu mereka, memberi pemahaman tentang internet yang maha informatif ini, bahwa internet bisa apa aja dan untuk apa aja.

Manfaat untuk diri sendiri. Saya rasa, saya cukup banyak terbantu oleh internet, saya bisa menjadi blogger walaupun blogger ecek-ecek, karena blogger rejeki saya dilancarkan oleh Tuhan, seperti mendapatkan jobs menulis atau memenangi berbagai lomba menulis. Itu kalau soal financial. Kalau untuk skill, karena sering menulis di blog, saya cukup terbantu menyusun skripsi, terlebih dalam menyusun BAB I, dibutuhkan skill menyampaikan maksud dan tujuan yang baik dan mudah dipahami tidak boleh asal jeplak apalagi plagiat, lebih-lebih sampai dibuatin dirental computer. Lho, kok jadi curhat skripsi sih..

Apapun ada di internet, mudah mengakses berita-berita terkini dari media pemberitaan online missal seperti liputan6[dot]com jadi walaupun tidak nonton tivi saya bisa tahu informasi berita-berita yang lagi nge-hits. Manfaat untuk orang lain; saya merasa bisa berbagi, saya mengajarkan ngeblog ke saudara saya sendiri, menuntun bagaimana mengerjakan tugas-tugas adik kelas saya dengan bantuan informasi dari internet, mengajari step by step menggunakan gadget yang baru mereka beli, sampai bantu memperbaiki gadget yang trouble. Tidak lain karena saya belajar dari internet, lalu saya berbagi ke mereka.

Sebenarnya masih banyak manfaat yang saya rasakan sejak tahun 2007 mengenal internet, tapi ditulisan ini kan saya fokus menulis tentang moment-moment pertama berinternet.

Awal Internetan

Ya. Tahun 2007 adalah awal saya berselancar internet menggunakan 10 jari diatas keyboard. Sekilas gambaran saat itu, saya masih duduk dibangku kelas 2 SMA, kondisi internet tak semarak banting paket data dan gratis akses wifi seperti halnya sekarang, yang ada adalah tempelan harga 1 jam 3000 dan 4 jam 10.000 di warnet.

Jangankan mau masuk warnet, uang jajan saya satu hari tidak lebih dari 3.000, habis buat transport sama jajan permen! bayangan, kasihan sekali saya kan? Hahahaha. Maklum, SMA saya di daerah, tepatnya di purworejo, apa-apa terbilang masih murah. Sedangkan rumah saya itu ada di magelang, selama dipurworejo tinggal di asrama.

Suatu ketika, saya dengar tentang internet yang katanya bisa ini bisa itu, saya jadi tertarik pengen bisa internetan. Seperti biasa saya datang pagi ke sekolah, bukan mau ngecengin gebetan tapi seperti biasa, baca Koran! Karena yang Cuma bisa berlangganan Koran adalah sekolahan, terlebih koran saat itu media informasi yang populer dan didigandrungi sejak jaman kolonial belanda, sekarang masih sih tapi kalah dengan media pemberitaan online.

Dikoran itu saya baca liputan seorang citizen journalism mengenai aktivitas sekolah mereka, menarik dan asik dibaca. Setelah dibaca sampai akhir saya merasa penasaran dengan liputan ini, kok bisa mereka kirim tulisannya. Dan ternyata Koran tersebut membuka rubrik blog, yakni dengan mendaftarkan blog dan tulisannya yang ada di blog maka akan diseleksi untuk ditayangkan di Koran. Keren!

Berawal dari itulah saya mulai berserikeras pengen bisa internetan dan mengenal lebih jauh soal blog, karena saya pengen tulisan blog saya masuk Koran. Hehe.

Kebetulan saya saat itu sedang pulang ke magelang. Dirumah, saya utarakan keinginan saya internetan ke kakak. Dirumah ada 1 computer jadul dengan monitor tabung dan CPU berpentium 3, karena kakak saya kasihan dengan saya, dia berusaha menghadirkan internet dirumah, padahal daerah rumah saya itu gak ada kabel telpon lewat jadi pengen langganan internet kabel sangat tidak mungkin, selain gak ada kabel telpon biayanya juga gak sedikit.

Akhirnya kakak saya pinjam modem provider xyz tempat dia kerja, selain modemnya gede banget untuk mendapatkan signal kakak saya harus pasang antena! Setinggi kurang  lebih 7 meter dari permukaan tanah, berdirinya pakek bambu hasil metik di kebon. Hahaha, kalau diinget-inget saya jadi ketawa sendiri. Bahkan saat nulis ini saja saya sambil tertawa.
Signal Cuma dapat 2-3 bar, kadang-kadang sampai 4 tapi jarang. Dan menurut manual book dimodemnya, kecepatan akses internet saat itu maximal 100kpbs! Syukur-syukur nyampek 100kpbs, lha wong nyampek 50-60 kbps aja sudah bahagia, pakek banget.

Sampai kakak saya bilang, “sudah alhamdulilah tom, karena ini adalah pertama internet masuk desa, ya di rumah kita ini. Disyukuri, sudah bisa lihat gambar Google Search di computer Pentium 3 ini”.

Sedangkan paket internet saat itu masih menggunakan system “warnet”, mungkin karena provider xyz melihat management marketing warnet dirasa cukup menguntungkan untuk soal paket internet, yakni 10.000 dapet akses internet selama 8 jam, kalau gak salah sih, lupa-lupa ingat.

Lalu mulai saat itulah saya belajar membuat blog, menulis di blog dan berkunjung ke blog-blog lain (blogwalking). Sampai ditahun 2009 saya coba iseng-iseng mendaftarkan tulisan di blog saya yang berjudul “Kuda Lumping dan Dolalak” ke Koran langganan sekolah, dan Alhamdulillah tulisan saya dimuat di Koran itu.

Sebuah tulisan yang tak berbobot dan berkelas tapi setidaknya saya bisa berbagi cerita kepada pembaca koran dan saya merasa internet membawa banyak manfaat buat diri saya. Minimal ya, saat setelah tulisan saya dimuat dikoran saat itu, guru SD saya bilang ke saya, “kamu pernah menulis di koran ya? Ada nama sama foto kamu. Ibu ikut senang nak”.

Akhir cerita, ini adalah pengalaman pertama internetan, berawal dari ingin menulis di blog lalu harus kenal dengan internet, dengan bisa internetan minimal saya bisa blogging dan merasa ter-apresiasi sendiri oleh tulisan saya yang dimuat dikoran.

Penulis:

Muchamad Jengki Tomiyanto

Sumber gambar: http://www.trenologi.com/201208292396/transformasi-halaman-depan-google-dari-waktu-ke-waktu/


Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya keCitizen6@liputan6.com.

Mulai Selasa, 9 Mei  2014 sampai dengan 25 Mei 2014, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Pengalaman Pertama Berinternet". Ada 2 router DLink (DIR-605L) untuk 2 orang pemenang  dan 4 merchandise ekslusif dari Liputan6. com. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.  Program menulis bertopik kali ini disupport oleh @DlinkID

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya