Kampus Menjadi Sarang "Aliran Sesat"?

Perjalanan sejarah yang sangat panjang menyebabkan lahirnya berbagai aliran dalam agama Islam.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Jun 2014, 17:02 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2014, 17:02 WIB
Kampus Menjadi Sarang Aliran Sesat?
Perjalanan sejarah yang sangat panjang menyebabkan lahirnya berbagai aliran dalam agama Islam.

Citizen6, Tangerang Perjalanan sejarah yang sangat panjang menyebabkan lahirnya berbagai aliran dalam agama Islam. Akibatnya, timbul stigma kesesatan dari sekelompok umat karena kesalahpahaman dan perbedaan pemikiran.  

DR Zaimul Am mengatakan, sebenarnya perguruan tinggi mengembangkan ajaran Islam secara alamiah. Tudingan kesesatan juga timbul dengan buku sebagai karya  ilmiah.

“UIN dicap sebagai agen pembaruan dan kesesatan Islam. Akademisinya disebut-sebut mengembangkan ajaran Syiah. Padahal ada yang mengembangkan pandangan kaum Nadliyin modern, bahkan kajian barat seperti  ajaran liberalisme,”  terang Dosen Filsafat Universitas Islam Negeri  (UIN) ini di Komplek Pemakaman Arya Wangsakara Tangerang, Minggu 7 Juni 2014.

Translator buku karya Karen Amstrong berjudul ‘Sejarah Tuhan’ ini mengakui, prinsip perguruan tinggi mengembangkan pengetahuan menyebabkan kampus seolah menjadi sarang ‘aliran sesat’. Adanya hal  yang tabu dikaji membuat perguruan tinggi dicap pula sebagai agen pemurtatan. Apalagi jika dosennya melahirkan buku-buku kontroversi.

Ia mengakui, dengan adanya kontradiksi pemahaman, dapat membuat pemikiran tidak perlu lagi menjalankan ritual agama. Hal ini timbul karena kesalahpahaman mengkaji dan mengkritisi trade budaya Islam secara dangkal.

“Kesesatan timbul bukan hanya pada aliran ajaran Islam, tapi juga ketika kita bicara tentang filsafat, fikih dan tasawuf. Bahkan kesalahpahaman terjadi  pula dalam perekonomian atau jual-beli. Untuk itu, sebagai akademisi perlu kepahaman dengan memberikan kesimpulan yang arif dan benar,” tambah dosen yang juga menjadi editor buku ‘Metode Menjemput Maut’ yang diilhami  karya Imam  Al Ghazali.

Zaimul sendiri sebagai penulis, penerjemah dan editor buku Islam telah memiliki sekitar 40 judul.  Namun untuk dengan lahirnya karya intelektualnya pun pernah dianggap sesat oleh keluarga dan pernah didemo sekelompok mahasiswa di Bogor. Namun dirinya tersanjung pada 2013 buku Sejarah Tuhan mendapatkan Gold Edition dan mendapatkan anugerah dari mantan Menteri Agama Malik Fadjar.

“Buku Metode Menjemput Maut menjadi buku yang dikagumi  penyanyi Ahmad Dani. Saya pernah mendapatkan pujian sebagai editor yang baik dari budayawan almarhum Nurcholis Madjid (Cak Nur),” terangnya.

Penulis:

Edy Syahputra Tanjung
E-mail: esyahputratanjung@gail.com
    

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com
 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya