Buku `Why Puberty` yang Berkisah Gay-Lesbi Ditarik dari Peredaran

Peredaran komik Why Puberty yang sudah beredar di toko buku banyak menuai protes dari masyarakat

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 07 Agu 2014, 15:58 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2014, 15:58 WIB
Tweeple Inginkan Buku `Why Puberty` di Tarik dari Peredaran
Peredaran komik Why Purbety yang sudah beredar di toko buku banyak menuai protes dari masyarakat

Citizen6, Jakarta Peredaran komik Why Pubety yang sudah beredar di toko buku banyak menuai protes dari masyarakat khususnya para pengguna sosial media (sosmed). Buku untuk remaja karangan setelah ramai menjadi bahasan tweeple, akhirnya ditarik oleh penerbitnya.

Komik terbitan Elex Media Komputindo tersebut menceritakan gaya hidup kaum LGBT atau lesbian, gay, biseksual dan transgender. Seperti dikutip dari jamilazzaini.com di dalam buku khusus remaja tersebut terdapat ilustrasi anak perempuan yang mengatakan, “Jika seorang transgender dengan jiwa perempuan mencintai seorang laki-laki, itu wajar saja, bukan?”

Adapula ilustrasi adegan anak perempuan memperhatikan dua anak laki-laki yang berpegangan tangan mengekspresikan rasa sayang. Kemudian, anak perempuan itu mengatakan,”Setiap orang punya hak untuk mencintai dan dicintai, dan bila mereka mencintai sesama jenis, itu adalah pilihan. Jika boleh memilih, tentu saja mereka ingin memilih mencintai lawan jenis.”

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tweeple

Tweeple Inginkan Buku `Why Puberty` di Tarik dari Peredaran
Foto/Twitter

Hal tersebut pun langsung menuai gunjingan dari para Tweeple. Mereka merasa buku tersebut sangat meresahkan orangtua karena berisi kisah percintaan LGBT atau lesbian, gay, biseksual dan transgender.

Salah satunya Fahira Fahmi Idris selaku Ketua Yayasan Anak Bangsa Mandiri dan Berdaya orang yang menentang peredaran kembali buku Why Puberty. Dalam akunnya @fahiraidris membuat ciapan "Himbauan kpd @elexmedia u/ TARIK Buku WHY: Puberty dari Peredaran (memberikan link - http://chirpstory.com/li/223066) cc Pak @lukmansaifuddin".

Adapun akun @JamilAzzaini yang memberitahu bahwa buku tersebut tidak bagus, "Salah satu buku yg bisa merusak pikiran remaja saat ini adalah Why Puberty terbitan @elexmedia"

‏Artis dan juga penulis Peggy Melati Sukma dalam akunnya @peggymelatis, mendukung penuh kedua temannya yang berusaha agar buku Why Puberty dihilangkan dari peredaran. "Sangat prihatin,turut berdoa&mendukung untuk tarik dari peredaran #WhyPuberty » @JamilAzzaini Uni @fahiraidris slmt berjuang.Maaf tak bs menyertai", tulisnya.


Elex Media Komputindo

Tweeple Inginkan Buku `Why Puberty` di Tarik dari Peredaran
Foto/Twitter

Setelah banyaknya ciapan protes para Tweeple ke akun resmi @elexmedia akhirnya akun tersebut membuat ciapan ungkapan terimakasih kepada para Tweeple atas masukan mengenai buju Why Puberty, "Terima kasih untuk semua masukan akan buku Why: Puberty, semua masukan ini akan menjadi pertimbangan editor kami untuk publikasi ke depan".

"Terima kasih juga bagi yang ingatkan disclaimer cover Why:Puberty 'untuk remaja dengan bimbingan orang tua' belum mencukupi, akan jadi perhatian kami, lanjutnya.

Melalui akun Twitternya, Fahira Fahmi Idris Siang ini Kamis (7/8/2014) mendatangi pemimpin penerbitan Elex media untuk menyatakan keberatannya atas beredarnya komik Why Puberty. "Bismillah, Menuju Gedung Humas Kompas Gramedia (Gedung Selatan) di Jl. Palmerah Selatan No. 17 #Jakarta untuk tabayyun dg @elexmedia", tulisnya.

 

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel, foto atau video seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

Saat ini Citizen6, juga mengajak blogger untuk kolaborasi. Jika punya postingan baru, kirim alamat atau url websitenya ke kami. free. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya