Saus Beracun yang Beredar di Bandung Ramai di Sosial Media

Publik digegerkan dengan pemberitaan atas penggerebekan yang dilakukan petugas Polrestabes Bandung di sebuah rumah usaha di Bandung.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 29 Jan 2015, 18:24 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2015, 18:24 WIB
Tersangka-Pabrik-Saus-Berbahaya
(Liputan 6 TV)

Citizen6, Jakarta Sejak Senin, 26 Januari 2015 hingga hari ini Kamis (26/1/2015), publik digegerkan dengan pemberitaan atas penggerebekan yang dilakukan petugas Polrestabes Bandung di sebuah rumah usaha di Bandung.

Pembongkaran dilakukan atas dugaan adanya praktik pembuatan saus berbahan kimia yang berlokasi di Jalan Cicukang No 6 RT 04/03, Kelurahan Caringin, Kecamatan Bandung Kulon, Bandung. Hal tersebut pun ditegaskan Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Angesta Romano Yoyol.

"Setelah kita selidiki, seharusnya saus ini berbahan dasar cabai, akan tetapi dalam produksinya tidak ada cabai sama sekali. Semua berbahan dasar kimia dan ampas tepung tapioka," ujar saat ditemui di lokasi penggerebegan, Senin (26/1/2015).

Kabar tersebut pun langsung mendapat sorotan publik. Pantauan Citizen6, banyak dari mereka mengungkapkan rasa kesalnya di jejaring sosial Twitter. Terlihat beragam tanggapan diutarakan para onliner di linimasa.

 

 

 

 

 

 

 

Bahkan banyak dari onliner yang membuat ciapan saran agar masyarakat lebih berhati-hati saat jajan ataupun makan di kaki lima. Pasalnya para pedagang makanan kaki lima biasanya menggunakan saus dengan merek tertentu yang harganya lebih murah.

Diketahui, produk saus bebahan kimia tersebut memiliki merek Sinar Sari dan Indosari, dan biasanya pelaku menjajakan dagangannya di wilayah Jawa Barat dengan target pasar tradisional.

Yoyol pun menambahkan jika produk tersebut menggunakan cairan pewarna kimia, potasium fosfat, ekstrak cabai, sakarin, dan beberapa bahan kimia lainnya sebagai bahan saus.

"Jelas kalau mengonsumsi saus ini akan berpengaruh kepada kesehatan konsumennya seperti kerusakan pada ginjal, kanker, sakit pada tenggorokan. Karena memang bukan seharusnya untuk dikonsumsi," tutupnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya