Lingsir Wengi: Dari Dakwah Jadi Pemanggil Arwah

Lagu Lingsir Wengi lebih dikenal sebagai lagu pemanggil arwah, padahal lagu aslinya adalah sebagai sarana dakwah

oleh Rina Nurjanah diperbarui 04 Apr 2015, 16:00 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2015, 16:00 WIB
Lingsir Wengi: Dari Dakwah Jadi Pemanggil Arwah
Lagu Lingsir Wengi lebih dikenal sebagai lagu pemanggil arwah, padahal lagu aslinya adalah sebagai sarana dakwah

Liputan6.com, Jakarta Kesan horor pada lagu Lingsir Wengi ini nampaknya muncul setelah penggunaannya dalam sebuah film. Lagu ini banyak disangka sebagai lagu pemanggil arwah atau pertanda datangnya roh halus dan sebangsanya. Tapi ternyata lagu ini dalam versi aslinya adalah sebuah lagu dakwah.

Pembuat lagu Lingsir Wengi ternyata adalah Sunan Kalijaga. Salah satu anggota Walisongo yang bernama kecil Raden Said ini menciptakan lagu Lingsir Wengi sebagai sarana dakwah. Kita tahu bagaimana kecintaan Sunan Kalijaga pada berbagai kesenian dan kebudayaan. Baginya kesenian adalah juga sarana dakwah yang efektif dengan cara-cara yang halus dan lebih mudah dipahami serta dinikmati banyak kalangan. Selain Lingsir Wengi, Sunan Kalijaga juga menggunakan wayang, gamelan, hingga baju takwa yang kini kita kenal sebagai sarana penyebaran Islan masa itu.

Lagu Lingsir Wengi ini diciptakan oeh Sunan Kalijaga dengan menggunakan pakem gending Jawa yaitu Macapat. Macapat terdiri dari 11 macam pakem dimana salah satunya yakni Pakem Durma yang digunakan dalam lagu Lingsir Wengi ini. Lirik lagu Lingsir Wengi sebenarnya seperti ucapan untuk menolak bala, memohon perlindungan pada Tuhan dan mengucapkan kepercayaan pada adanya nabi dan rasul.

Namun kini lagu Lingsir Wengi nampaknya lebih dikenal menyeramkan daripada menentramkan.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya