6 Hal Memprihatinkan yang Kerap Dialami Pengojek Online

Sekarang ini marak penyedia jasa ojek online seperti Go-Jek, GrabBike, Blu-Jek, dan sebagainya.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Okt 2015, 11:02 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2015, 11:02 WIB
6 Hal Memprihatinkan yang Kerap Dialami Pengojek Online
Sekarang ini marak penyedia jasa ojek online seperti Go-Jek, GrabBike, Blu-Jek, dan sebagainya.

Citizen6, Jakarta Sekarang ini marak penyedia jasa ojek online seperti Go-Jek, GrabBike, Blu-Jek, dan sebagainya. Jumlah pengguna ojek online tersebut pun cukup banyak. Rupanya, ojek online menjadi gaya baru masyarakat perkotaan untuk menunjang aspek transportasi yang efektif dan efesien. Namun tidak ada pekerjaan yang tidak beresiko. Berikut ini 6 hal memprihatinkan yang sering dialami pengojek online.

Pengojek online

1. Tersesat

Tersesat merupakan hal umum yang nyaris pernah dialami semua pengojek online. Pasalnya, informasi yang diberikan map terkadang tidak sesuai dengan faktanya.

2. Dimarahi pengojek pangkalan

Antara pengojek online dan pengojek pangkalan, meskipun sudah mendeklarasikan diri untuk berdamai, namun masih juga ada beberapa pangkalan ojek yang kadang berlaku tidak menyenangkan kepada pengojek online. Perlakuan itu meskipun sebatas psy war seperti meneriaki, tetap saja menjadi hal yag tidak mengenakkan bagi pengojek online.

Pengojek online

3. Diomeli pelanggan

Diomeli pelanggan, juga bisa menjadi santapan tidak terduga dari bagi pengojek online. Entah karena terlambat mem-pick up karena tersesat dan macet, atau karena server penyedia layanan sedang error.

4. Menunggu pelanggan

Pada umumnya, pelangganlah yang menunggu kedatangan pengojek online. Akan tetapi, ada juga pengojek online yang menunggu pelanggan. Apalagi jika menunggu pelanggan itu, memakan waktu cukup lama.

5. Membeli barang

Di beberapa layanan penyedia jasa ojek online tidak hanya menawarkan antar jemput orang melainkan juga barang. Tidak jarang pengojek online harus membeli barang terlebih dahulu sebelum diantarkan kepada pelanggan. Namun bagaimana jadinya, jika barang tersebut merupakan barang yang tidak dimengerti oleh pengojek online. Misalnya pengojek online pria yang harus membeli dan mengantarkan kosmetik wanita. Tentu hal itu akan menjadi hambatan bagi pengojek online.

6. Diserobot pengojek online yang lain

Seiring meningkatnya animo pengguna ojek online, penyedia jasa pun memperbanyak pengojeknya. Akibatnya sesama pengojek online pun pernah mengalami
rebutan pelanggan. Hal itu terjadi lantaran gangguan server. Pelanggan yang sedang memesan ojek dan merasa tidak ada jawaban kemudian membuat pesanan baru sehingga pesanan itu diambil oleh pengojek online yang lebih dari satu. (war)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya