Pembantaian Kucing Hutan, Dua Mahasiswa Banjir Kecaman di Socmed

Sosok Mahasiswi Universitas Negeri Jember (Unej), Ida Tri Susanti pun kini bak selebriti dadakan yang banyak dicari masyarakat di internet.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 19 Okt 2015, 17:54 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2015, 17:54 WIB
Pembantaian Kucing Hutan, Dua Mahasiswa Banjir Kecaman di Socmed
Sosok Mahasiswi Universitas Negeri Jember (Unej), Ida Tri Susanti pun kini bak selebriti dadakan yang banyak dicari masyarakat di internet.

Citizen6, Jakarta Sampai hari ini, Senin (19/10/2015), publik, khususnya para pengguna jejaring sosial di Tanah Air masih dihebohkan dengan beredarnya beberapa foto yang memperlihatkan aksi seseorang tengah memamerkan hasil buruan kucing hutan di sosial media Facebook.

Dalam caption-nya terlihat, kedua remaja ini sangat bangga menunjukkan hebatnya mereka setelah menaklukan kucing hutan jenis Felis Bengalensis ini dalam akun socmed mereka. Bahkan, mereka tak sungkan memperlihatkan perlakuan sadis mereka saat menyembelih dan mengikat leher kucing dengan tali plastik.

Sosok Mahasiswi Universitas Negeri Jember (Unej), Ida Tri Susanti pun kini bak selebriti dadakan yang banyak dicari masyarakat di internet. Pasalnya, ia yang pertama kali menguggah foto pembantaian hewan berupa kucing hutan di Facebook-nya.

Postingan gambar Ida Tri Susanti di Facebook

Dalam postingan yang diunggahnya pada 12 September 2015, Ida juga menuturkan kalimat "Hasil buruan hari ini. Nyam.. nyam" untuk keterangan fotonya. Ia bahkan menjelaskan hasil buruannya tersebut didapatnya dari daerah Tunjung Rejo.

Selang beberapa hari, postingan serupa pun muncul di linimasa Facebook. Kini, pria bernama Achmad Yusuf juga mengunggah gambar yang memperlihatkan ia tengah menyembelih kucing hutan bersama temannya. Parahnya ia memamerkan kucing hutan yang berhasil ia kuliti.

Postingan gambar Achmad Yusuf di Facebook

Sontak, aksi kedua orang itu pun menjadi perbincangan hangat di internet. Demi menyelematkan satwa dilindungi, publik juga membuat petisi online di www.change.org yang kini sudah mendapat sekitar 5300 dukungan.

Tak sampai disitu, kedua akun remaja ini juga dibanjiri kecaman para netizen di Facebook, Twitter dan Path hingga menjadi viral di socmed. Bahkan, pada Minggu, 18 Oktober 2015, Ida diperiksa polisi untuk dimintai keterangan gambar yang ia posting dalam akunnya.

 

 

 

Bagaimana menurut Anda, hukuman apa yang pantas diberikan untuk membuat jera kedua remaja ini?

(ul)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya