Kenapa Gerhana Matahari Total 1983 Dianggap Mengerikan?

Gerhana Matahari Total yang akan terjadi 9 Maret di sebagian wilayah di Indonesia, ternyata pernah membuat masyarakat Indonesia ketakutan.

oleh Azwar Anas diperbarui 08 Mar 2016, 16:30 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2016, 16:30 WIB
Kenapa Gerhana Matahari Total 1983 Dianggap Mengerikan?
Gerhana Matahari Total yang akan terjadi 9 Maret di sebagian wilayah di Indonesia, ternyata pernah membuat masyarakat Indonesia ketakutan.

Citizen6 Jakarta - Gerhana Matahari Total (GMT) yang akan terjadi 9 Maret di sebagian wilayah di Indonesia, ternyata pernah membuat masyarakat Indonesia ketakutan. Alhasil, banyak yang melewatkan momen langka yang hanya terjadi dalam kurun 33 tahun itu.

Kedatangan Gerhana Matahari Total lebih dianggap sebagai bencana besar, ketimbang hal istimewa dan langka. Hal itu yang membuat pada GMT 1983, pemerintah Indonesia melarang keras warganya untuk menyaksikan gerhana.

Dikabarkan dalam media-media nasional, bahkan Presiden Soeharto sebagai kepala pemerintahan waktu itu juga melarang keluarga besarnya untuk keluar rumah. Hal ini disampaikan oleh anak ke-empat Presiden Soeharto, Siti Hediyati atau yang akrab disapa Mbak Titik. "Kita di rumah saja. Karena katanya kan bahaya kalau melihat itu," ujarnya.

Alhasil, Mbak Titik dan keluarga serta ratusan juta masyarakat Indonesia melewatkan momen langka begitu saja. Atau mungkin menyaksikan, namun hanya dari stasiun televisi Nasional.

Lantas apa yang membuat Gerhana Matahari Total sangat ditakuti waktu itu?

Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin dalam wawancara khusus kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu mengatakan, ada semacam pembodohan publik dengan mengatakan, "Awas, hati-hati, gerhana bisa membutakan mata." Bahkan ada yang sampai bertindak ekstrem dengan menutup seluruh jendela rumah. "Seakan matahari memancarkan radiasi berbahaya," Thomas menambahkan.

Kengerian tak berhenti di situ, bahkan di salah satu daerah di Indonesia, menutup mata hewan-hewan penghuni kebun binatang agar mereka tak buta.

Tetapi kini, insiden pembodohan massal itu sudah tidak berlaku. Teknologi sudah cukup canggih dan pengetahuan masyarakat semakin luas. Thomas juga  menuturkan, Gerhana Matahari Total adalah fenomena yang luar biasa bukan peristiwa penuh marabahaya.

Pada saat gerhana total, tambah Thomas, justru paling bagus melihat langsung. Tanpa kaca mata, tak perlu pakai filter. Thomas juga mengungkapkan, gerhana matahari total 2016 yang akan terjadi pada 9 Maret mendatang merupakan yang pertama terjadi pada Abad ke-21 di Indonesia. Untuk itulah, Lapan meluncurkan hitung mundur 55 hari jelang gerhana matahari total.

Gerhana matahari berikutnya akan terjadi di Indonesia pada 2019, yakni gerhana matahari cincin. Sementara, Gerhana Matahari Total berikutnya baru melintas di wilayah Nusantara pada 20 April 2023.

So, bagi orang-orang yang telah pernah melewatkan kesempatan melihat Gerhana Matahari Total di 1983, saatnya Anda membayarnya di Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016. Well selamat menikamti momen langka ini.

(war)

* Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar Mulai Pukul 06.00 - 09.00 WIB. Klik di sini


**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini


**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya