Citizen6, Jakarta - Malang benar nasib gadis cantik ini. Demi Wright (22), seorang makeup artist ini awalnya datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri di punggung. Ia pun dibawa ke ruang bersalin.
Hasil tes menunjukkan tingginya kadar hormon Human Chorionic Gonadotropin dalam darah Demi. Hormon ini biasanya dilepaskan saat seorang wanita hamil. Awalnya, Demi merasa senang mendapat kabar tersebut.
Baca Juga
Namun keadaan tiba-tiba berbalik 180 derajat. Hormon tersebut ternyata dilepaskan oleh tumor sebesar 12 cm yang tumbuh di hatinya. Saat dokter menyadari kesalahan diagnosisnya, sudah terlambat untuk menyelamatkan Demi. Ia meninggal tiga minggu kemudian.
Advertisement
Baca Juga
Menurut orang tua Demi, pada tahun 2000 Demi pernah didiagnosis tumor jinak. Namun tumor tersebut berhasil disingkirkan.
November tahun lalu, punggungnya terasa sakit dan tidak nyaman. Penyakit itu memburuk dengan cepat. Sewaktu Chris, ayah Demi mengetahui anaknya dinyatakan hamil, ia merasa heran sebab ia tahu Demi selalu mengonsumsi pil kontrasepsinya.
"Dokter sempat melakukan scan, tapi tidak ada tanda-tanda janin di rahimnya. Lalu dokter berpikir mungkin dia mengalami kehamilan ektopik (janin berkembang dalam tuba falopi, bukan rahim," tutur Chris seperti dikutip dari Metro, Kamis (18/03/2016).
Keluarga Demi pun mencoba mencari opini dari dokter lainnya. Di rumah sakit yang berbeda, Demi didiagnosis tumor ganas. Segera, ia menjalani operasi di rumah sakit yang sama karena kondisinya memburuk.
"Kanker (tumor ganas) telah menyebar di hati dan pankreasnya. Sementara bagian tubuhnya yang lain tak lagi bekerja dengan benar," kata Chris.
Menurut Chris, saat Demi diberi tahu perihal kanker tersebut, ia memandang dokter dan keluarganya lalu bertanya 'apakah aku akan mati?'.
"Aku benar-benar tak sanggup memandangnya waktu itu. Namun ia malah menyuruhku duduk di sebelahnya, memelukku, dan berkata 'semua akan baik-baik saja'," lanjut Chris menyusut tangis.
"Dia sekarat tapi malah dia yang tampak begitu tegar dan kuat. Aku tak bisa menahan tangisku."
Kini Demi telah tiada. Namun kenangan akan putrinya yang ceria, tak pernah hilang di kepala Chris. Keluarga tersebut kini ingin meningkatkan kesadaran adenokarsinoma terminal untuk membantu orang lain mengenali tanda-tanda tersebut sebelum terlambat.
"Dia memiliki kepribadian yang menyenangkan. Senyumnya juga menular. Semoga tak ada lagi yang mengalami nasib sama dengannya." (Sul)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6