Citizen6, Jakarta - Setahun setelah dikuasai ISIS, Kota Palmyra di Suriah baru-baru ini direbut kembali pasukan Suriah yang didukung serangan udara Rusia. Kota Palmyra merupakan rumah bagi banyak situs sejarah paling berharga di dunia. Saat ISIS menduduki Palmyra, banyak artefak tersebut dihancurkan oleh ISIS.
Baca Juga
Dilansir dari Boredpanda, Rabu (6/4/2016), seorang fotografer untuk kantor berita AFP bernama Yusuf Eid, mengambil foto dari tempat yang sama dua tahun lalu, membandingkannya dengan foto-foto yang ia ambil tahun ini.
Dari kumpulan foto tersebut, terlihat jelas perbandingan sebelum dan sesudah ISIS menguasai Kota Palmyra. Artefak bersejarah paling banyak hancur sudah tentu yang berbentuk patung. Karena bagi ISIS, semua artefak bersejarah merupakan berhala yang harus dihancurkan, bukan dilestarikan.
Advertisement
"Temple of Bel tidak akan pernah sama," kata Mamoun Abdulkarim, direktur benda-benda antik Suriah kepala Times of Israel.
"Menurut para ahli kami, kami mungkin dapat mengembalikan sepertiga dari reruntuhan yang hancur, atau bahkan lebih jika dilakukan studi tambahan dengan bantuan UNESCO," tambah dia.
Mamoun juga mengundang para arkeolog dan ahli dari penjuru dunia, untuk bersama merekonstruksi situs-situs berharga di Suriah. Karena bagaimanapun, situs bersejarah itu merupakan bagian warisan sejarah. Dari sana, banyak hal yang dapat dipelajari.Â
Â
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6