Citizen6, Jakarta - Tampil di atas panggung bukanlah hal yang asing bagi aktris Happy Salma. Istri Tjokorda Bagus ini sudah sering berolah peran di atas pentas. Terakhir kali, ia turut serta dalam pementasan drama musikal "Kandil dan Kampung Serundeng." Namun ambil bagian dalam pementasan opera klasik kelas dunia, jelas sesuatu yang baru baginya.
Baca Juga
Happy Salma didaulat sebagai penutur dalam opera Carmen oleh The Resonanz Music Studio (TRMS). Dalam opera yang berlatar belakang Spanyol abad ke-19 dan berbahasa Perancis ini, Happy Salma menjadi satu-satunya manusia yang menjembatani penonton dengan pemeran. Tujuannya, agar penonton dapat memahami pementasan tersebut.
"Kesulitannya, saya mesti disiplin dengan kalimat. Salah satu kalimat saja akan merusak pemain yang lain," kata dia saat ditemui usai pementasan Carmen di Ciputra Artpreneur, Jumat (15/04/2016).
Advertisement
Selain itu, ia juga mengaku sedikit kesulitan dalam mengadaptasi cerita tersebut pada awalnya. Karena ceritanya dalam bentuk bahasa teks, sutradara Rectoverso ini mesti berkonsentrasi penuh untuk menjadikannya bahasa verbal.
"Saya juga harus punya ikatan dengan semua pemain, juga paham dengan lagu-lagu yang dimainkan. Kalau ga, ya nanti datar aja."
Menurut Happy Salma, ini baru pertama kalinya ada pementasan opera dalam bentuk panjang di Indonesia. Agar mudah diterima masyarakat, opera tersebut pun mesti diadaptasikan terlebih dahulu. Di situlah fungsinya sebagai narator.
Ibu dari Tjokorda Sri Kinandari Kerthyasa ini sangat mengapresiasi usaha TRMS mengenalkan opera ke khalayak ramai. Baginya, Indonesia yang sudah menjadi bagian dari dunia, sudah seharusnya terbiasa dengan pertunjukan klasik seperti opera ini.
"Jadi nantinya kalau mau nonton opera, ga harus jauh-jauh ke luar negeri. Kita juga punya sumber daya yang luar biasa," pungkas dia.
(sul/ul)
Â
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6