Ayah Ajari Balitanya Soal Kerasnya Hidup dengan Super Ekstrem

Hidup memang keras, karena itu ayah ini mendidik anak tersayangnya sejak balita, tapi dengan cara yang super ekstrem.

oleh Karmin Winarta diperbarui 17 Apr 2016, 12:02 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2016, 12:02 WIB
Ayah Ajari Balitanya Soal Kerasnya Hidup dengan Super Ekstrem
Hidup memang keras, karena itu ayah ini mendidik anak tersayangnya sejak balita, tapi dengan cara yang super ekstrem

Citizen6, Jakarta Hidup memang keras, karena itu ayah ini mendidik anaktersayangnya sejak balita untuk menghadapi tantangan masa depan yang tak pasti. Namun apa cara yang dipakainya sungguh sangat ekstrem.

Anak laki-laki yang baru berusia 4 tahun ini diajak berkeliling di Beijing menempuh jarak 450 kilometer. Menurut ayah ini, tindakan ini adalah cara terbaiknya mendidik anaknya agar dia paham tentang kerasnya hidup. Sehingga dia bisa mempersiapkan lebih dini agar bisa sukses.

Sopir truk berusia 39 tahun ini melakukan perjalanan dari rumahnya ke kotaPuyang, Henan dan Beijing saat istrinya sedang pulang ke kampung halamannya.

Hidup memang keras, karena itu ayah ini mendidik anak tersayangnya sejak balita, tapi dengan cara yang super ekstrem.

 Seperti dilaporkan Shanghaiist.com, perjalanan itu dimulai saat hari masih pagi. Setiap hari pukul 08:00 mereka meluncur ke jalan raya, menurutni China National Highway 106. Setiap jam mereka berisirahat untuk minum dan membuka bekal camilannya. Jika hari sudah mulai gelap, mereka harus bersiap menemukan tempat menginap.

Zhang ( bukan nama asli) setiap sampai di kota baru meminta anaknya untuk berpose tepat dibawah rambu-rambu kota agar bisa dipotret untuk bahan dokumentasi. Tak diduga ketika sampai di kota Beijing, telah terkumpul lebih dari 600 gambar yang mereka hasilkan.

Hidup memang keras, karena itu ayah ini mendidik anak tersayangnya sejak balita, tapi dengan cara yang super ekstrem.

Menempuh perjalanan jauh, tentu menemui banyak tantangan.  Zhang mengatakan bahwa bagian terburuk dalam perjalanannya adalah cuaca berangin dan jalan yang rusak.

"Meskipun anak saya menangis beberapa kali, ia tidak pernah menyerah. Itu adalah tujuan perjalanan ini, untuk melatih dia agar survive"

Mereka tiba di Beijing setelah bersepatu roda selama 14 hari. Untuk merayakan "pencapaian"nya ini mereka mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada di Beijing.

"Hidup ini seperti traveling di jalanan, kadang-kadang mulus, namun kadang-kadang bergelombang," kata Zhang. "Saya berharap bahwa pengalaman ini akan meninggalkan kesan mendalam pada anak saya saat besar nanti."

Melihat aksi ayah ekstrem itu, respon netizen beragam. Ada yang sepakat namun tak sedikit yang menolak dan menganggap tindakan itu konyol.

Hidup memang keras, karena itu ayah ini mendidik anak tersayangnya sejak balita, tapi dengan cara yang super ekstrem.

"Anak-anak sekarang ini manja. Saya setuju dengan cara dia melatih anaknya. Merasakan kesulitan saat masih muda akan membantu anak-anak tumbuh menjadi pria yang kuat. Good job!" tulis netizen.

"Lalu lintas di jalan raya berat, itu terlalu berbahaya bagi mereka. Saya setuju konsepnya, namun tak juga harus segitunya," komentar yang lain.

Saat pulang Zhang dan anaknya memutuskan anik kereta cepat, tidak memakai sepatu roda lagi.  Bagaimana menurut kamu tindakan ayah itu?

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya