Liputan6.com, Jakarta Bayangkan jika bangun pagi tiba-tiba tak bisa keluar karena rumah terkubur pasir? Tentu kondisi itu sangat mengerikan. Namun, begitulah bahaya yang harus dihadapi Warga Desa Shoyna di Rusia.
Shoyna berada di Semenanjung Kanin, Rusia. Desa yang berpenduduk sekitar 300 orang ini berada di pinggir lingkaran Arktik. Kehidupan warga desa ini sangat ekstrem. Mereka harus menghadapi suhu yang sangat dingin. Selain itu, setiap malam badai pasir datang menghantam rumah-rumah mereka.
Gelombang pasir itu berasal dari Laut Putih. Meski setiap hari harus bertaruh nyawa dengan kondisi ekstrem, mereka tak punya pilihan lain. Desa terpencil di Rusia Utara ini dikelilingi oleh bukit-bukit pasir.
Advertisement
Dulu Shoyna adalah sebuah pelabuhan. Warga Desa Shoyna mayoritas menjadi pelaut. Menurut sejarah, desa ini didirikan pada 1930 oleh keluarga pemancing. Saat itu banyak ikan dan binatang laut lain hidup di wilayah tersebut.
Kini kesibukan warga selain berburu angsa dan menggali rumah-rumah yang tertimbun badai pasir, juga berharap-harap cemas menunggu badai pasir tak mengubur rumahnya.
Untuk menghadapi badai pasir pada malam hari, mereka terpaksa tidak menutup pintu pada malam hari saat mereka tidur.
Mereka bahkan tidak repot-repot menyapu pasir keluar dari rumah mereka. Siapa yang bisa menyalahkan mereka?
Dengan segala bahaya yang mereka hadapi setiap malam, mereka tetap bangga desa karena mereka bisa survive di tengah badai pasir.Â
Bagaimana, berani mencoba menginap di rumah mereka?
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.