Liputan6.com, Jakarta Akhirnya kami memasuki Western Australia tepatnya di kota Esperance. Kami singgah di sini untuk melepas lelah dan keseruan yang terjadi selama melewati Eyre Highway. Ya, jalan raya sepanjang 1700Km yang lurus dari Ceduna, South Australia hingga Norseman, Western Australia yang melewati Nullarbor plain yang juga menghubungkan ke Perth.
Baca Juga
Advertisement
Kami butuh 5 hari untuk melintasi Eyre Highway ini dengan kecepatan maksimal 110 Km/h dan memulai perjalanan mulai dari jam 10 pagi hingga 4 sore saja untuk menghindari jam keluarnya Kangguru dan binatang lain yang ramai di pagi dan sore hari untuk cari makan.
Berbeda dengan benua lain, berkendara di sini sangat berisiko karena banyak binatang liar yang sering menyeberang secara dadakan. Tampak di beberapa bagian jalan banyak bangkai kangguru, emu dan kelinci hingga burung yang mati membusuk di pinggir jalan.
Jalanan ini memang sepi namun sering dipakai Road Train (trailer yang bisa membawa 2 - 3 gandengan) kalau bepapasan anginya dahsyat bikin kita oleng. Yang lainya adalah jarak antara satu desa ke desa lain yang lumayan jauh bahkan ada yang sampai 194 Km.
Karena itu kami harus cermat mengatur ritme perjalanan dan bahan bakar motor supaya tidak habis. Bayangkan jika petualang ceroboh dalam perencanaan ini, sangat berbahaya.
Jika kehabisan bahan bakar di tempat ini mau tak mau harus mendorong puluhan kilometer. Begitu juga dengan persediaan air. Kami sempat melakukan camping di rest area yang memang telah disediakan untuk tak berkendara di malam hari. Hal yang lebih menyedihkan, tak ada sinyal di hampir semua desa yang kami lalui.
Beberapa hal unik kami temui di sepanjang lintas Eyre Highway yang sudah berusia lebih dari 100 tahun ini. Antara lain, di tempat ini terdapat Kincir angin terbesar di Australia berada di desa Penong, lalu masuk Nullarbor sebuah kawasan gersang yang sepanjang mata memandang tidak terlihat pohon, hanya tanaman setinggi 1 meter yang tumbuh, belum lagi melewati 146,6 Australia's Longest Straight Road di daerah Caiguna dan ternyata ada desa bernama Madura juga di jalur ini.
Di sinilah sensasi berkendara dan berakselerasi maksimal bisa dirasakan setiap detik, namun tetap jaga konsentrasi dan waspada selalu.
Penulis:
Tim Wheel Story
Â
Â