Liputan6.com, Jakarta Seorang remaja perempuan berusia 15 tahun mengusulkan pembuatan emoji hijab. Gadis bernama Rayouf Alhumedhi ini menyampaikan bahwa pembuatan emoji hijab ini bisa digunakan oleh perempuan di negara-negara muslim yang mengenakan jilbab, termasuk Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
Melansir dari BBC.com (15/09/2016), Rayouf yang tinggal di Berlin, Jerman, ingin mendirikan grup di WhatsApp bersama teman-temannya dan menyadari bahwa tidak ada emoji untuk dirinya yang mengenakan jilbab. “Saya sempat mengirim surat ke Apple, namun tak mendapat respons. Akhirnya saya mendengar tentang Unicode Consortium, sebuah organisasi yang mengatur permohonan emoji,” katanya.
Menurut Rayouf, emoji hijab merupakan bukti langkah maju dalam toleransi dan keagamaan. “Emoji ini memiliki arti spiritual bagi jutaan perempuan di seluruh dunia, dengan mengakui arti pentingnya," tulis Rayouf dalam usulan yang diajukan dengan bantuan salah seorang pendiri Reddit, Alexis Ohanian.
Alasan lain yang diajukan Rayouf adalah emoji ini kemungkinan besar akan banyak digunakan di Indonesia: 1. Sampai tanggal 26/08/2016, bila mengetik "hijab" di kolom pencari Instagram, terdapat 15,6 juta foto. Sementara, bila mencari "turban" muncul 732.000 foto.
2. Penggunaan emoji ini lebih banyak di negara dengan penduduk muslim, termasuk Indonesia, negara dengan penduduk terpadat keempat di dunia, dengan penduduk muslim berjumlah 202 juta. Di Mesir, negara terpadat ke-15 di dunia, jumlah perempuan yang mengenakan penutup kepala 90 persen.
Dalam tanya jawab yang diselenggarakan Reddit, Selasa (13/09), Rayouf menjawab sejumlah pertanyaan tentang hijab termasuk tentang anggapan bahwa penutup kepala (jilbab) adalah simbol tekanan terhadap perempuan.
"Mungkin terkesan membingungkan. Namun saat saya mengenakan jilbab, saya merasa terbebas karena saya merasa dapat mengontrol apa yang ingin saya tutup," kata Rayouf.
Rayouf menambahkan bahwa jilbab dapat membuat orang melihat di balik kecantikan perempuan dan melihat bagaimana pengetahuannya. “Saya tahu bahwa sebagian perempuan dipaksa memakai hijab, namun itu sangat kecil bila dibandingkan dengan mereka yang melihat keindahan di balik itu,"katanya.
Aphelandra Messer, ilustrator yang membantu Rayouf merancang emoji hijab, mengatakan dalam forum tanya jawab itu, "Salah satu keputusan adalah membuat hijab dalam warna netral. Rancangan pertama saya adalah perempuan yang memakai hijab ungu gelap. Dibuat warna netral agar emoji dapat digunakan sebanyak mungkin orang di banyak negara."
Langkah yang diajukan Rayouf masih pada tahap awal karena masih memerlukan persetujuan dari anggota Unicode dan proses persetujuan biasanya memakan waktu sekitar satu setengah tahun.
Penulis:
Pamela Sandri
Universitas Pancasila
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6