Merti Dusun, Kearifan Lokal yang Tetap Dilestarikan di Glodogan

Merti Dusun, salah satu local wisdom yang tetap dilestarikan oleh warga Desa Glodogan

oleh Liputan6 diperbarui 14 Nov 2016, 09:30 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2016, 09:30 WIB

Liputan6.com, Semarang Merti Dusun, salah satu local wisdom yang tetap dilestarikan oleh warga Desa Glodogan Kecamatan Harjosari, Bawen. Acara ini diselenggarakan oleh warga RW 03 selama dua hari berturut-turut untuk memperingati ulang tahun desa. Pada hari Jumat tanggal 10 November diadakan campusari dan Pada hari Sabtu tanggal 11 Novermer diadakan selametan dan wayangan oleh Dalang Ki Yoyok dan Dalang Ki Rusmadi.

Merti Dusun merupakan acara tahunan yang disusun pengurus RW sebagai salah satu program kerja mereka. Namun, apabila ada pembangunan yang mendesak, maka Merti Dusaun akan dialihkan menjadi program pembangunan.

“Setiap tahun rutin, hanya kalau masyarakat memang mebutuhkan mungkin tidak Merti Dusun karena ada bangunan yang urgent itu kita fokus ke pembangunan. Tapi kalau pembangunan bisa di tangguhkan sementara tetap kita Merti Dusun.” Jelas Yadi, panitia Merti Dusun.

Desa Glodokan yang berdekatan dengan kawasan industri sehingga acara Pagelaran wayang dan campursari ini didukung oleh pabrik-pabrik yang berada di sekitar dusun Glodogan, salah satunya adalah PT. Coca-cola Amatil (CCA). Selain menyumbangkan minuman coca-cola untuk acara Merti Dusun, CCA juga mengirimkan 10 mahasiswa Undip yang melakukan praktek kuliah untuk membantu acara Merti Dusun.

Pentas budaya semacam ini diharapkan dapat menjalin silaturahmi antar warga desa Glodogan. Merti Dusun juga merupakan wujud dari rasa syukur masyarakat atas rezeki dan keselamatan yang diberikan Sang Pencipta kepada desa mereka. (***)

Penulis:

Lisa Mustika Berlinda

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya