Liputan6.com, Jakarta - Seorang ibu melukiskan hatinya yang remuk melihat dua buah hatinya menjemput maut pelan-pelan. Keduanya terlihat kurus kering karena sudah lama tidak makan sejak kota tempat mereka bermukim, Mosul, dipegang oleh ISIS.
Baca Juga
Advertisement
Kedua anak itu seperti tinggal kulit membalut tulang saat tiba di kamp pengungsi Hasansham, dekat Mosul minggu ini. Bahkan, sepertinya pengobatan yang diberikan UNICEF di kamp tersebut percuma saja.
"Ini sangat sulit bagi saya, untuk suami saya, untuk mereka. Saya dapat melihat mereka tinggal menjemput maut. Aku tidak percaya mereka bisa bertahan hidup," tutur si ibu putus asa pada Anna Foster, reporter BBC Radio 5 seperti dilansir dari Daily Mail, Rabu (30/11/2016).
Salah satu anak berusia dua tahun sementara saudaranya berusia sembilan tahun. Walau begitu, karena begit kurus, keduanya tampak seperti di bawah umur sebenarnya.
Badan kurus anak laki-laki itu dapat dilihat terbaring di kasur. Rusuk dan sensi lutut mereka menonjol. Sang ibu yang tidak diidentifikasi untuk keselamatannya mengatakan telah memohon pada para pemimpin ISIS untuk membiarkan dia membawa anak-anaknya keluar dari kota sebelumnya tapi ditolak.
Diduga, ia akhirnya berhasil kabur setelah ISIS kehilangan kendali di distrik tempat mereka tinggal. Meski telah selamat berada di tempat pengungsian, ia mengeluhkan segala kekurangan di kamp tersebut.
"Saya sudah di sini selama empat hari tapi kami belum menerima makanan atau pakaian. Anak-anak saya sampai terpaksa mengenakan daster."
Sekitar 47.000 orang telah tiba di kamp, mengungsi karena pertempuran sengit antara pasukan khusus Irak dan ISIS. Jumlah tersebut naik sebesar 3.000 tiap hari dan pendatang baru selalu mengantre untuk mengumpulkan makanan, sabun, dan pasta gigi.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6