Bocah 9 Tahun Berbobot 167 Kg, Apa Penyebabnya?

Seorang bocah dari Tiongkok didiagnosis mempunyai gangguan genetik yang disebut Prader-Willi Syndrome

oleh Liputan6 diperbarui 14 Des 2016, 11:30 WIB
Diterbitkan 14 Des 2016, 11:30 WIB
Li Hang
Li Hang

Liputan6.com, Jakarta Seorang bocah dari Tiongkok didiagnosis mempunyai gangguan genetik yang disebut Prader-Willi Syndrome. Gangguan ini menyebabkan berat badannya terus bertambah tanpa kendali. Nama anak laki-laki tersebut adalah Li Hang.

Menurut Ibunya, Li lahir dengan berat layaknya bayi-bayi lain, 2,7 kilogram. Dan Li dianggap kurang gizi. Namun dalam pertumbuhannya ada yang aneh.

Pada usia tiga tahun, ia mulai tak bisa mengontrol nafsu makannya. Setahun setelah itu, beratnya langsung meningkat menjadi 43 kg. Hal ini berbanding terbalik dengan perkembangan mentalnya. Li yang kini berusia 9 tahun itu masih kesulitan dalam pelajaran berhitung. 

Karen kondisinya ini, orangtuanya terus berusaha menggunakan pengobatan Tiongkok: pengobatan api, terapi bekam dan akupuntur. Beberapa kali dia juga harus menjalani diet. Namun semua diet yang telah dicobanya itu gagal.

Li Hang

Karena jika tidak, kegemukan itu mengancam dirinya menderita beberapa penyakit seperti tekanan darah tinggi, jantung, dan hiperurisemia. Kini Li harus menjalani prosedur gastrektomi parsial, pembuangan sebagian lapisan perut. Dengan prosedur ini, kini berat badan Li yang semula 167 kilogram menjadi 143 kilogram.

Gangguan yang dialami Li ini juga bisa menyebabkan kelainan kromosom No. 15. Kelainan ini biasa diderita oleh anak-anak sebanyak satu anak dalam setiap 15.000 kelahiran. Celakanya, penyakit ini tidak dapat disembuhkan. Para ahli mengatakan jika bisa mendeteksi kelainan ini lebih dini dapat membantu pasien menjalani kehidupan yang lebih nyaman.

Li Hang

Kini kondisinya telah membaik dan Li tetap bertekad untuk terus menurunkan berat badan setelah sebelumnya berhasil menurunkan sebanyak 16 kg dalam waktu dua bulan.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya