Liputan6.com, Jakarta Bagi novelis Eka Kurniawan, topeng monyet tak sekedar sirkus jalanan. Eka bertutur, proses penulisan novel O diselamatkan oleh sirkus hiburan jalanan, topeng monyet. Naskah novel O membutuhkan waktu hampir delapan tahun lamanya sebelum diserahkan sepenuhnya kepada penerbit.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir dari laman Antara, topeng monyet merupakan salah satu hiburan yang digemari oleh Kidung Kinanti Kurniawan, putri semata wayang Eka Kurniawan dengan sang istri, Ratih Kumala yang juga berprofesi sebagai penulis.
"Saat topeng monyet belum dilarang di Jakarta, Kinan kerap ingin berlama-lama melihat di jalan. Dari topeng monyet itu saya melihat monyet kerap bertingkah polah meniru manusia, dari situ inspirasi datang," kata Eka.
"Saya tidak terlalu disiplin waktu untuk menulis, cenderung tanpa rencana. Namun bila sedang fokus menulis novel, misalnya, saya bisa berjam-jam menghabiskan waktu untuk itu," lanjut Eka kepada Liputan6.com saat ditemui di pusat kebudayaan Amerika Serikat @america, Pacific Place, SCBD, Jakarta.
Eka Kurniawan sendiri mengaku tak terbebani dengan berapa lama waktu yang ia butuhkan untuk menyelesaikan sebuah tulisan. "Setiap karya punya cerita dan problemnya masing-masing. Tentunya setiap novel memiliki makna sendiri untuk saya," lanjutnya. Simak inspirasi menulis dari Eka Kurniawan dengan mengeklik tautan berikut ini.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya yang sedang populer: Enam Lagu Lawas Indonesia yang Populer di Uni Soviet. Yuk, berbagi di Forum Liputan6.