Orang Utan di Kebun Binatang Ini Pakai Tinder untuk Cari Pacar

Sebuah kebun binatang primata sedang berusaha untuk meningkatkan angka perkawinan orang utan dengan Tinder

oleh Liputan6 diperbarui 02 Feb 2017, 12:40 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2017, 12:40 WIB
Tinder untuk orang utan
Tinder untuk orang utan

Liputan6.com, Jakarta Sebuah kebun binatang primata Apenheul Primate Park di Apeldoorn, Belanda, sedang berusaha untuk meningkatkan angka perkawinan orang utan di tempat tersebut. Cara yang dilakukan oleh kebun binatang primata Apenheul di Apeldoorn tersebut, dengan memungkinkan orang utan betina untuk memilih pasangan mereka sendiri dengan menggunakan perangkat tablet touchscreen.

Apenheul Primate Park menerapkan program tersebut selama empat tahun, dan dikenal sebagai "Tinder untuk orang utan". Tinder sendiri merupakan sebuah aplikasi yang biasa digunakan manusia untuk menemukan pasangannya. Program ini dilakukan pihak kebun binatang, guna mendapatkan wawasan tentang prilaku orang utan betina saat mereka memilih pasangannya, sehingga kebun binatang dapat meningkatkan kesempatan menciptakan pertemuan yang sukses untuk proses perkawinan.

Dilansir www.upi.com, ahli biologi yang mempelajari tentang prilaku hewan, Thomas Bionda, mengungkapkan, seringkali hewan-hewan yang sengaja dibawa keluar dari kebun binatang untuk dikawinkan dengan hewan lain, harus dikembalikan lagi ke kebun binatang tempat asal mereka karena tidak menemukan pasangan yang cocok. "Seringkali, hewan harus dibawa kembali ke kebun binatang mereka setelah mereka dibawa keluar untuk proses kawin, namun hal tersebut sering kali tidak selalu berjalan dengan baik, ketika hewan jantan dan betina pertama kali bertemu,” ucap Thomas Bionda.

Samboja, orang utan betina berusia 11 tahun, diberikan sebuah perangkat tablet touchscreen yang menampilkan foto-foto orang utan jantan. Hal tersebut dilakukan para peneliti untuk mempelajari bagaimana mereka membaca emosi dari Samboja, dan kriteria orang utan jantan seperti apa yang akan dipilih oleh Samboja.

Jika proyek ini berhasil, para peneliti berharap dapat mengetahui, apakah penampilan saja sudah cukup untuk menentukan daya tarik antar orang utan. Thomas Bionda juga mengungkapkan, bahwa mentafsirkan emosi hewan ketika ia memilih pasangan sangat penting, jika tidak maka akan berakibat fatal dan proses pengawinan antar hewan tidak akan berhasil.

Kendala yang dialami kebun binatang Apenheul Primate Park di Apeldoorn adalah membuat perangkat tablet touchscreen yang lebih kuat. Karena dalam penggunaannya untuk menampilkan foto-foto orang utan jantan kepada orang utan betina, sering kali perangkat tersebut rusak akibat sentuhan jari orang utan yang terbilang cukup bertenaga.

Penulis:

Soyid Prabowo

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya